GELORA.CO -Permintaan maaf Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim terkait kisruh penyelenggaraan Program Organisasi Penggerak (POP) Kemendikbud diterima Muhammadiyah
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Kasiyarno, saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (29/7).
"Kami terima kasih kepada Menteri mau mengungkapkan perasaan minta maaf kepada tiga organisasi penggerak, NU, Muhammadiyah dan PGRI ya. Sikap yang baik karena telah menyadari ada kesalahan," ujar Kasiyarno.
Namun, lanjut mantan Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini, permintaan Nadiem Makarim agar Muhammadiyah kembali masuk ke dalam program pelatihan guru dan kepala sekolah tersebut sulit diterima.
"Tawaran dari Menteri untuk kita kembali tampaknya agak sulit kita terima," tegasnya.
Sebabnya, Muhammadiyah kata Kasiyarno, sudah memutuskan untuk mundur dari program yang memakan dana APBN hingga Rp 567 miliar per tahun tersebut.
Disamping itu, ormas Islam terbesar di Indonesia ini juga memiliki program pelatihan yang sama persisnya dengan POP, dan bersumber dari anggaran mandiri.
Kita sudah berketetapan untuk mendur dari POP dan tidak ingin ikut dalam program POP kali ini. Tetap mengundurkan diri," ungkapnya.
"Kalau Muhammadiyah sudah lama membikin pelatihan-pelatihan kepemimpinan, pelatihan karakter guru, kompetensi guru, sudah punya kita," demikian Kasiyarno menambahkan. (Rmol)