Ketiganya adalah Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
"Dengan penuh rendah hati, saya memohon maaf atas segala keprihatinan yang timbul,” tuturnya dalam sebuah video yang tayangkan di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (28/7) malam.
Selain meminta maaf, Nadiem juga meminta kepada para tokoh dan pimpinan NU, Muhammadiyah, dan PGRI untuk terus memberikan bimbingan dalam proses pelaksanaan program di Kemendikbud yang belum sempurna.
Menurut Nadiem, pihaknya mengakui Muhammadiyah, NU, dan PGRI telah banyak berjasa dalam dunia pendidikan di republik Indonesia. Tanpa ketiga organisasi ini pendidikan di tanah air barangkali bisa tidak terbentuk.
"Tanpa dukungan dan partisipasi semua pihak mimpi kita bersama untuk menciptakan pendidikan berkualitas untuk penerus bangsa akan sulit tercapai," kata dia.
Atas dasar itu, Nadiem menyatakan bahwa pihaknya akan siap mendengar masukan dari semua pihak terkait POP Kemendikbud tersebut.
"Kami di Kemendikbud siap mendengar siap belajar," demikian Nadiem Makarim.(rmol))