GELORA.CO - Singapura sudah mulai membuka pembatasan termasuk sekolah dan mengizinkan siswa serta guru kembali bertatap muka. Akibatnya, muncul klaster penularan virus Korona di kalangan siswa dan guru. Sedikitnya 4 siswa dan seorang guru tertular pada Selasa (7/7).
Para siswa berasal dari Bedok View Secondary School, East Spring Primary School, Jurong West Primary School, dan Jurong West Secondary School. Sementara sang guru berasal dari Assumption Pathway School. Kepastian itu sudah dikonfirmasi Kementerian Pendidikan (MOE) Singapura.
Dilansir dari Straits Times, Jumat (10/7) empat siswa yang terinfeksi kini berada di bawah perintah karantina rumah. Di luar langkah-langkah manajemen aman yang ada, sekolah-sekolah yang terkena dampak telah menerapkan tindakan pencegahan tambahan, termasuk pembersihan menyeluruh dan disinfeksi gedung sekolah.
Sekitar 60 siswa dan 10 staf masing-masing di Assumption Pathway School, East Spring Primary School, Jurong West Primary School, dan Jurong West Secondary School yang berhubungan dengan kasus-kasus yang telah dikonfirmasi telah diminta isolasi mandiri 14 hari atau karantina rumah. Untuk Bedok View Secondary School, MOE mengatakan bahwa sejak siswa terakhir bersekolah pada 30 Juni, Singapura sudah menduga akan adanya risiko infeksi untuk siswa dan staf.
Kementerian Pendidikan mengingatkan semua orang tua, staf, dan siswa jika sedang tak sehat, siswa tersebut tidak boleh bersekolah. “Kami juga ingin meyakinkan semua orang tua dan siswa agar cepat mengisolasi mereka yang berisiko terinfeksi lewat karantina rumah,” kata Kementerian Pendidikan.
Tertular dari WNI
Siswa yang terinfeksi adalah tiga anak Singapura yakni seorang anak laki-laki berusia 2 tahun, seorang gadis berusia 9 tahun, dan seorang anak laki-laki berusia 11 tahun. Dua dari mereka tertular dari seorang pasien yang diumumkan sebelumnya. Pasien tersebut yakni seorang perempuan Indonesia berusia 29 tahun pada 2 Juli, dan dipastikan terinfeksi Covid-19 pada Senin (6/7). Namun tidak dijelaskan secara rinci bagaimana penularan terjadi.
Sejak pembatasan dibuka, jumlah rata-rata kasus baru di masyarakat Singapura per hari telah meningkat menjadi 14 dalam seminggu terakhir. Naik 8 kasus pada minggu sebelumnya.[jpc]