GELORA.CO - Ternyata tak hanya Achmad Purnomo yang dibujuk untuk mundur dari gelanggang Pilkada agar tak bersaing dengan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, di Pilwalkot Solo 2020.
Di Medan, kondisi serupa dialami Akhyar Nasution, eks kader PDI Perjuangan yang kini maju di Pilkada Medan 2020 dengan bendera Demokrat dan PKS.
Bahkan upaya membujuk agar Akhyar Nasution tidak maju di Pilkada Medan 2020 sudah terjadi jauh sebelum hiruk-pikuk agenda politik 5 tahunan tersebut.
Hal ini disampaikan pendukung Akhyar Nasution, Ustaz Ade Darmawan, saat memberikan keterangan di kantornya, Jalan Sei Batanghari, Medan, Rabu (29/7).
“Bang Akhyar sudah beberapa kali ditemui orang dekat Istana agar mundur. Dijanjikan pekerjaan yang menggiurkan, tapi dia tidak mau,” katanya, Rabu (29/7).
Ade mengaku memberikan keterangan ini atas seizin Akhyar Nasution. Pernyataan ini juga sekaligus menjelaskan berbagai tudingan dan sindiran dari petinggi PDIP yang dialamatkan kepada Akhyar Nasution terkait kepindahannya ke Partai Demokrat.
“Akhyar menolak semua itu karena beliau ingin melawan keserakahan dan kezoliman orang-orang di atas sana,” ujarnya.
Ade sendiri menolak menyebutkan siapa yang disebutnya sebagai “orang-orang dekat istana” tersebut. Namun ia berharap ke depannya tidak ada lagi upaya-upaya seperti itu.
“Biarlah siapapun yang maju di Pilkada Medan ini bertarung secara fair,” pungkasnya. []