GELORA.CO -Prediksi ekonomi dunia yang akan merosot hingga ke angka minus 7,6 persen diakui Presiden Joko Widodo juga akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Jokowi mengatakan, Indonesia akan menghadapi kontraksi ekonomi yang cukup dalam pada kuartal II 2020.
"Kita harus ngomong apa adanya. Bisa minus 4,3 persen sampai mungkin 5 (persen)," ujar Jokowi dalam acara peluncuran Program Pemulihan Ekonomi Nasional, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (23/7).
Prediksi yang disampaikannya tersebut bisa dikatakan jauh berbeda dari capaian ekonomi di kuartal pertama yang masih tumbuh positif di angka 2,97 persen.
Tapi dari pengakuan itu, Jokowi memastikan pemerintah akan bergegas melakukan pemulihan ekonomi lewat program relaksasi dan restrukturisasi untuk UMKM dan koperasi.
Saya juga sudah perintahkan cepat berikan yang namanya relaksasi, berikan yang namanya restrukturisasi kepada UKM kepada koperasi secepat-cepatnya agar tidak kena imbas dari pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat," ucapnya.
"Karena 215 negara itu sama keadaannya, kena pandemik Covid-19 kena krisis ekonomi, sama persis. Oleh sebab itu, kita berharap di kuartal ketiga ini kita sudah harus naik lagi," demikian Joko Widodo.(rmol)