GELORA.CO - Pandemik Covid-19 membuat kegiatan belajar mengajar di sekolah terpaksa disetop sementara. Sebagai gantinya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) diterapkan pemerintah untuk para siswa.
Namun dalam pelaksanaannya, PJJ yang menggunakan metode daring alias online itu dikeluhkan banyak orang tua siswa. Hal itu lantaran biaya paket internet yang mahal dan tidak adanya subsidi dari pemerintah.
Kritik tajam disampaikan Ketua DPP PAN Zita Anjani kepada Menteri Pendidikan Nadiem Makarim yang dinilai belum berhasil mencari solusi pendidikan saat pandemik.
"Pendidikan zaman Mas Menteri Pendidikan (Nadiem Makarim) itu mahal, tapi tanpa edukasi. Anak-anak kami butuh pemerintah hadir," ujarnya kepada Kantor Berita RMOL Jakarta, Senin (27/7).
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan negara yang besar adalah yang memprioritaskan pendidikan untuk penerus bangsanya.
Sejauh ini, menurut Zita, PJJ hanya menjadi formalitas absen semata. Hal itu karena guru hanya memberikan tugas lewat buku sekolah yang dimiliki siswa tanpa memberikan video penjelasan tentang pembelajaran hari itu.
"Ini sangat berbahaya," tegas pimpinan termuda dan perempuan satu-satunya itu.
Dirinya menegaskan konsep pendidikan yang seperti ini selain memakan biaya, juga sama sekali tidak memberikan edukasi apapun.
"Pandemik Covid-19 telah berhasil menunjukan siapa yang peduli (pendidikan), siapa yang tidak," tutup wakil ketua DPRD DKI Jakarta itu. [rmol]