GELORA.CO -Peran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makariem, dalam program belajar dari rumah di masa pandemik Covid-19 patut dipertanyakan. Pasalnya, program belajar dari rumah tidak didukung fasilitas dan konsep yang jelas dari Kemdikbud.
Demikian disampaikan anggota Komisi IX DPR RI fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay, dalam keterangannya, Selasa (28/7).
"Saya belum mendengar program belajar mengajar yang disusun oleh menteri Nadiem Makarim di masa pandemik ini. Begitu juga dengan fasilitas belajar jarak jauh, tidak disediakan sama sekali," kritik Saleh Daulay.
"Bahkan, mungkin tidak dipikirkan sama sekali. Tidak heran jika kemudian ada banyak anak yang tidak bisa belajar karena ketiadaan fasilitas dan tidak bisa mengakses pelajaran online," imbuhnya.
Saleh menuturkan, pihaknya melihat Mendikbud hanya sekadar melemparkan program atau aturan semata, tanpa memikirkan dan memberikan alternatif teknisnya dari kebijakan tersebut.
“Kalau baca dari kebijakan yang ada, Nadiem itu hanya membuat aturan saja. Misalnya, sekolah hanya boleh buka di zona hijau. Kalau belajar fisik, harus begini begitu. Di luar itu, harus belajar dari rumah," ujar Saleh Daulay.
Padahal, untuk saat ini masyarakat lebih butuh dengan sesuatu yang praktis. Sebuah aturan yang langsung mampu diterapkan masyarakat yang membuat anak-anak mereka bisa tetap mendapat pendidikan meski dalam kondisi pandemik.
“Nah, kalau belajar dari rumah, bagaimana metodenya? Apa sistem yang dipakai untuk menghubungkan guru dan siswa? Apakah hanya menonton video, atau live? Semua itu kelihatannya didasarkan atas prakarsa sekolah secara mandiri. Setiap sekolah berbeda antara satu dengan yang lain. Dan ini telah berlangsung kurang lebih lima bulan," demikian Saleh Daulay.(rmol)