Hal itu ditegaskan umat Islam Poso bela ulama saat mengunjungi posko Jurnalis Poso dan menyampaikan pernyataan sikapnya secara tertulis, Selasa (28/7/2020).
Aksi pembakaran itu, merobek dan melecehkan foto dan poster Imam Besar Habib Riziq Syihab oleh sekelompok orang yang melakukan demo di DPR RI pada Senin 27 Juli 2020, yang menimbulkan amarah berbagai pihak, termasuk umat Islam bela ulama Poso.
Penginisiatif Gerakan Spontanitas Umat Islam Bela Ulama, Ustad Sugianto Kaimudin dalam pernyataan sikapnya menyebutkan, sebuah tragedi upaya pembakaran dan pelecehan foto Habib Rizieq Shihab adalah simbol perlawanan terhadap ulama dan umat Islam.
Wajar jika umat Islam bela ulama mengutuk keras penggerak dan provokator upaya pembakaran foto Imam Besar Habib Rizieq Shihab.
“Kami meminta dengan tegas, agar aktor upaya pembakaran foto Habib Rizieq Shihab segera dan diproses hukum, sebelum umat dan rakyat bergerak sendiri,” kata Ketua DPW Front Pembela Islam Provinsi Sulawesi Tengah ini, dihadapan puluhan massa spontanitas umat Islam Poso bela ulama dan sejumlah wartawan, Selasapetang, dalam konferensi persnya yang berlangsung di Posko Jurnalis Poso.
“Aksi upaya pembakaran, merobek serta menginjak-injak poster dan foto Imam Besar Habib Rizieq Shihab merupakan upaya pelecehan, bukan hanya kepada pribadi Habib Rizieq Shihab, tetapi juga terhadap umat Islam yang ada di Indonesia,” tegasnya seraya bertakbir.
Ia menambahkan, pihaknya juga berencana akan mengarak keliling Kota Poso, gambar provokator yang memerintahkan upaya pembakaran dan pelecehan terhadap foto dan poster Imam Besar Habib Rizieq Shihab serta provokator yang mengancam jika Imam Besar Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia akan dibunuh.
“Ini adalah suatu pelanggaran hukum yang sangat nyata, ancaman sangat nyata. Ternyata memang mereka keluar sekarang dengan aslinya bahwa mereka memang punya rencana, punya itikat yang tidak baik kepada, terutama kepada Imam Besar Habib Rizieq Shihab. Bagi kami keselamatan Ulama adalah harga mati dan kami akan berdiri di front paling depan melindungi ulama kami,” ucapnya. (*)