GELORA.CO - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mengalami pelemahan pada pembukaan perdagangan, Jumat, 10 Juli 2020. Rupiah bergerak di kisaran atas Rp14.412 per dolar AS.
Di pasar spot pagi ini, rupiah diperdagangkan di level Rp14.412 per dolar AS. Melemah 0,12 persen dari level perdagangan, Kamis, 9 Juli 2020 di level Rp14.395 per dolar AS.
Kepala Riset dan Analisis PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menjelaskan, perkembangan wabah virus Corona yang semakin melonjak drastis kemarin membuat pelaku pasar keuangan semakin khawatir. Mereka pun beralih ke aset yang risikonya minim seperti komoditas safe haven.
"Kekhawatiran peningkatan penularan kasus COVID-19 global kembali menjadi sentimen negatif yang bisa menekan pergerakan aset berisiko di sesi Asia hari ini, termasuk rupiah," katanya.
Di Indonesia sendiri, penambahan kasus positif COVID-19 kembali memecahkan rekor, yakni mencapai 2.657 orang terinfeksi. Sehingga total pasien yang positif Corona di Tanah Air pada 9 Juli 2020 tembus 70.736 orang.
"Data penularan COVID-19 di Indonesia sendiri juga terus menunjukkan kenaikan dan belum melandai. Kekhawatiran ini menutupi potensi pemulihan ekonomi di tengah pandemi," ujarnya.
Kekhawatiran itu, kata Ariston, terlihat dari tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun yang kembali tertekan ke kisaran 0,615 persen. Atau turun sekitar 7 persen dari penutupan perdagangan Rabu lalu. Itu menandakan bahwa pelaku pasar gencar mencari aset-aset aman.
"Ini mengindikasikan pasar kembali mencari aset aman sebagai alternatif investasi dengan memegang aset dolar AS. Rupiah berpotensi bergerak melemah hari ini menuju ke area Rp14.550 dengan potensi support di kisaran Rp14.400," ujarnya. []