Gambaran dari IMF, Bank Dunia, dan OECD itu disebut menggembirakan. Ekonomi dunia disebut akan tumbuh hingga 5,4 persen.
Saat membuka rapat terbatas virtual bertajuk “Rancangan Postur APBN Tahun 2021”, di Istana Bogor, Jokowi dengan gamblang menyebut Indonesia mendapat proyeksi yang positif dari ketiga lembaga tersebut.
Pemulihan ekonomi nasional terhadap dampak pendemik Covid-19, yang di tahun 2021 nanti diprediksi membaik, bahkan akan disebut masuk ke kelompok negara pemulihan ekonomi tercepat setelah China.
Namun demikian, pernyataan Presiden Joko Widodo ini mendapat tanggapan santai dari mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu. Dalam kicauan singkatnya, dia berharap agar Jokowi tidak lagi meleset.
“Semoga kali ini benar,” ujarnya dalam akun Twitter pribadi, Selasa (28/7).
Keraguan Said Didu cukup beralasan. Ini lantaran ingatan publik masih merekam pernyataan Jokowi yang sesumbar puncak corona terjadi di bulan Mei dan akan melandai di bulan Juli.
Sementara faktanya, kini corona masih menanjak, bahkan menembus angka 100 ribu atau melebihi jumlah sebaran di China. (Rmol)