GELORA.CO - Pandemik Covid-19 di tanah air berdampak terhadap proses transaksi hewan kurban. Para peternak mengeluhkan penjualan hewan kurban mereka yang merosot tajam dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Seperti yang terlihat di sentra peternakan atau hotel kerbau Desa Guwosobokerto, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Hingga H-10 Idul Adha tahun ini, penjualan di tempat ini masih saja sepi.
Kondisi ini berbeda jauh dengan tahun-sebelumya. Bahkan penurunan pembelian kerbau Jepara ini hampir 100 persen.
"Permintaan sepi. Menurun hampir 100 persen. Mungkin karena ada Corona," kata Ketua Paguyuban Peternak Kerbau Makmur, Rondhi, Senin (20/7).
Menurut Rondhi, penurunan pembeli kerbau Jepara pada tahun ini salah satunya karena dampak pandemik Covid-19. Padahal, biasanya sudah ada pemesan sejak satu bulan sebelum Hari Kurban.
"Di sini ada sekitar 60 peternak kerbau," paparnya, dilansir Kantor Berita RMOLJateng.
Ditambahkan Rondhi, hingga sekarang pembeli kerbau Jepara yang berasal dari perorangan, pengurus masjid atau musala belum ada. Padahal, pada tahun-tahun sebelumnya pembeli berdatangan dari daerah lokal maupun luar daerah. Bahkan, tahun lalu ada pembeli yang datang langsung dari Jakarta.
"Biasanya sekitar satu bulan sebelum Kurban itu sudah putus harga. Kerbaunya dititipkan di sini dan baru diambil waktu hari H. Tapi sekarang belum ada," keluhnya.
Saat ini, hanya ada pembeli kerbau Jepara yang berasal dari kalangan bakul. Mereka akan menjual kembali kerbau karena sudah punya pelanggan. Selain menurunnya pembeli, menurut Rondhi, harga kerbau untuk tahun ini juga mengalami penurunan sekitar hingga Rp 3 juta.
"Normalnya, rata-rata bisa laku dengan harga Rp 25-26 juta. Tapi sekarang hanya Rp 22-23 juta. Peternak juga khawatir, jika kerbaunya tidak dilepas (dijual) tahun ini, pada tahun selanjutnya harganya juga tidak terpaut jauh," imbuhnya.
Senada dengan Rondho, peternak lainnya, H. Surip, menyebut permintaan dan harga jual kerbau Jepara pada tahun ini memang anjlok akibat pandemik Covid-19.
Mulai sebulan kemarin biasanya sudah ramai. Tapi sekarang masih sepi. Yang beli biasanya dari Jepara dan sekitar, seperti Demak dan Kudus," katanya.(rmol)