Aktivis dari Eksponen Gerakan Mahasiswa 98, Haris Rusly Moti mengusulkan vaksin yang didatangkan dari China seharusnya diujicobakan terlebih dahulu kepada Presiden Joko Widodo, Para Menteri Koordinator, Menteri BUMN dan juga seluruh kepala daerah.
Menurut Haris, menjadikan para petinggi negara itu penting agar rakyat tidak dijadikan korban ujicoba vaksin yang menurutnya adalaha abal-abal.
"Sobat ada baiknya vaksin abal-abal yang diimpor dari China itu diuji coba duluan ke Presiden, Menko, Meneg BUMN dan seluruh kepala daerah. Biar mereka yang jadi kelinci percobaan. Jangan korbankan rakyat dengan vaksin abal-abal," demikian usulan Haris yang ducuitkan melalui laman Twitter probadinya Rabu (22/7).
Sobat, ada baiknya vaksin abal-abal yg di-impor dari China itu diuji coba duluan kepada Presiden, Menko, Meneg BUMN & seluruh Kepala Daerah. Biar mereka yg jadi kelinci percobaan. Jangan korbankan rakyat dengan vaksin abal-abal.https://t.co/HdCMJrB6xm https://t.co/wm1OlcHjac
— Haris Rusly Moti (@motizenchannel) July 22, 2020
Sobat, agar kita yakin vaksin dari China itu ampuh mandraguna ciptakan kekebalan, menarik kalau Presiden, Menko, Meneg BUMN & Menteri yg sudah di vaksin diuji tidur makan bareng dengan penderita Covid di Wisma Atlet, tanpa jarak & masker. Lolos uji realitas, baru rakyat divaksin.
— Haris Rusly Moti (@motizenchannel) July 22, 2020
Jokowi memastikan, jika dalam proses uji klinis nanti hasilnya bisa menjadi obat pemulihan korban infeksi Covid-19, maka pemerintah siap memproduksi secara massal vaksin Sinovac itu.
"Proses dan protokolnya mendapat pendampingan secara ketat oleh BPOM. Apabila berhasil, BUMN Bio Farma siap memproduksi vaksin ini dengan kapasitas 100 juta dosis per tahun," demikian Joko Widodo.
Sebagai informasi, Vaksin Sinovac ini sudah tiba di Indonesia pada Minggu lalu (19/7). (*)