Gunakan Interferon Beta, Pengobatan Terbaru Ala Synairgen Terbukti Tingkatkan Peluang Sembuh Pasien Covid-19

Gunakan Interferon Beta, Pengobatan Terbaru Ala Synairgen Terbukti Tingkatkan Peluang Sembuh Pasien Covid-19

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sebuah pengobatan baru yang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi Synairgen yang berbasis di Southampton, Inggris, terbukti ampuh mengurangi tingkat keparahan pasien Covid-19.

Pengobatan eksperimental tersebut dikembangkan menggunakan protein interferon beta, yang diproduksi secara alami oleh tubuh ketika melawan infeksi virus.

Selama uji coba, protein tersebut dihirup langsung ke paru-paru pasien yang terinfeksi virus menggunakan nebuliser untuk merangsang respons imun.

Pada awalnya, seorang ilmuwan yang terlibat dalam uji coba, Tom Wilkinson mengatakan, pengobatan tersebut mampu mengurangi gejala parah pasien Covid-19 hingga 79 persen.

Menurutnya pasien yang melakukan uji coba mengalami penurunan yang sangat signifikan dalam gejala sesak rapas. Selain itu, rata-rata waktu yang dihabiskan pasien di rumah sakit menjadi berkurang sepertiga ketika mendapatkan pengobatan tersebut.

Synairgen mengklaim, pasien yang telah menjalani perawatan dua hingga tiga kali kemungkinan bisa pulih seperti sedia kala.

"Kami tidak bisa mengharapkan hasil yang lebih baik daripada ini," ujar CEO Synairgen, Richard Marsden mengatakan kepada BBC.

Profesor imunofarmakologi dari University of Southampton sekaligus salah satu pendiri Synairgen, Stephen Holgate mengatakan, virus corona diketahui telah berevolusi untuk menghindari tanggapan antivirus awal paru-paru.

“Perawatan kami untuk memberikan konsentrasi interferon beta lokal yang tinggi, protein antivirus yang terjadi secara alami, mengembalikan kemampuan paru-paru untuk menetralkan virus,” tambahnya.

Sementara banyak yang mengembangkan pengobatan Covid-19, perkembangan vaksin tetap menjadi standar emas dalam perlindungan virus.

Saat ini, beberapa perusahaan bioteknologi di sejumlah negara telah mengembangkan uji klinis vaksin Covid-19 agar bisa segera didistribusikan, setidaknya pada kuartal pertama tahun depan. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita