Contohnya di Pilkada Solo 2020 nanti. Kemungkinan besar putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka akan maju tanpa lawan. Ini lantaran partai lain tidak memiliki cukup kuota kursi untuk menghadirkan sang penantang.
Pakar hukum tata negara, Refly Harun mengatakan, kemungkinan Gibran maju di Pilkada Solo merupakan salah satu dampak buruk dari threshold.
"Iya memang (kemungkinan Gibran tanpa lawan), memang itu lah yang jadi masalah threshold di pilkada. Saya mengatakan threshold itu baik di pilkada maupun di pilpres itu punya dampak buruk," ujar Refly Harun kepada Kantor Berita Politik RMOL pada Selasa (29/7).
Di antaranya, kata Refly, adalah akan menyeruak praktik jual beli perahu. Di mana, akan ada semacam upeti dari calon ke partai politik (parpol).
Selanjutnya, sosok atau tokoh yang hebat akan sia-sia jika tidak mendapatkan perahu untuk mencalonkan baik sebagai kepala daerah maupun kepala negara.
"Ketiga, kemungkinan bisa calon tunggal. Kalau calon tunggal namanya bukan kompetisi dong, ngapain kita pemilihan. Itu dampak buruk daripada threshold itu," pungkas Refly. (rmol)