Gibran Diusung PDIP, Pengamat: Pernyataan Jokowi Dan Megawati Soal Dinasti Politik Omong Kosong

Gibran Diusung PDIP, Pengamat: Pernyataan Jokowi Dan Megawati Soal Dinasti Politik Omong Kosong

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -Ada gelagat ketidakharmonisan di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Solo berkenaan dengan pengusungan Gibran Rakabuming Raka di Pilwalkot Solo.

Bahkan pengusungan ini bisa berpotensi terjadi perpecahan ditubuh PDIP Solo.

"Membaca geliat kader PDIP Solo sejak Gibran berupaya lakukan lobi politik ke Jakarta, terlihat adanya ketidakharmonisan, tentu bagi PDIP ini riskan karena berpotensi adanya perpecahan di tingkat bawah," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Kamis (17/7).

Menurut Pengamat Politik jebolan Universitas Telkom ini, posisi Gibran maju Pilkada 2020 memang masih memiliki elektabilitas personal, antara lain statusnya sebagai anak orang nomor satu di Indonesia, Joko Widodo. Namun, diusungnya Gibran oleh PDIP dinilai bisa mengancam soliditas PDIP Solo.

"Meskipun posisi Gibran di tingkat pemilih masih memungkinkan mendominasi, hanya saja solid tidaknya kader akan mengganggu mesin parpol," ujar Dedi Kurnia.

Lebih jauh daripada itu, Dedi menilai pencalonan Gibran dan menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution tidak bisa dilepaskan dengan dinasti politik. Ini menunjukkan sikap Jokowi danLebih jauh daripada itu, Dedi menilai pencalonan Gibran dan menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution tidak bisa dilepaskan dengan dinasti politik. Ini menunjukkan sikap Jokowi dan Megawati soal dinasti politik adalah bualan semata.

"Satu hal penting, ini menandai jika statement Megawati soal dinasti politik omong kosong. Begitu pula dengan Jokowi, ia terbukti berupaya melanggengkan kekuasaan keluarga, tentu sangat di sayangkan karena tidak dapat dijadikan tauladan," pungkasnya. Megawati soal dinasti politik adalah bualan semata.

"Satu hal penting, ini menandai jika statement Megawati soal dinasti politik omong kosong. Begitu pula dengan Jokowi, ia terbukti berupaya melanggengkan kekuasaan keluarga, tentu sangat di sayangkan karena tidak dapat dijadikan tauladan," pungkasnya.(rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita