GELORA.CO - Maxx Cheng, seorang anak lelaki berusia 13 tahun dari Claremont, California, tiba-tiba meninggal. Kejadian tragis itu terjadi setelah Maxx mengalami gejala COVID-19 selama berminggu-minggu.
Maxx Cheng, pertama kali mulai mengalami gejala virus corona pada 4 Juli 2020. Keluarganya mengatakan, padahal tes COVID-19 negatif. Namun, mereka memercayai virus itu adalah penyebab kematiannya.
"Gejala-gejalanya cocok, tetapi kemudian hasilnya negatif. Jadi, kami bingung," kata Charlotte Cheng, saudara perempuannya, kepada CBS Los Angeles, dikutip People, Kamis 23 Juli 2020.
Meskipun hasil tesnya negatif, Maxx terus melakukan karantina mandiri di kamar karena merasakan gejala yang berlanjut. Saat keluarganya ingin membawa Maxx untuk memeriksakan kondisi kesehatannya pada minggu lalu, mereka menemukan Maxx sudah tidak sadarkan diri di kamar.
"Kami pergi untuk memeriksanya, seperti yang biasa kami lakukan. Dia tidak menjawab. Kami menemukannya pingsan di kamar," lanjut saudara perempuannya.
Menurut keterangan keluarga, Maxx mengalami mual, muntah, dan nyeri dada. Tapi, gejalanya nampak membaik pada hari-hari menjelang kematiannya.
"Nyaris tidak ada batuk. Demamnya sudah turun tiga hari sebelum meninggal," kata Charlotte.
Berita kematian Maxx telah mengejutkan banyak orang. Dan menggerakkan situs GoFundMe untuk membantu menutupi biaya pemakaman.
"Ini sangat mengejutkan dan menyedihkan. Begitu aku mendengar, rasanya seperti cahaya terang yang besar telah padam. Dia memiliki begitu banyak karisma, begitu banyak energi positif. Dia menjadi ketua kelas tahun lalu," kata Nicole Weinstein, teman dari Maxx.
Dana tambahan yang terkumpul melalui situs GoFundMe, akan digunakan untuk membiayai dana kuliah saudara kembar Maxx, Leo.[viva]