GELORA.CO - Aksi unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (16/7) berakhir ricuh. 20 Orang peserta demo diamankan oleh polisi dari kawasan DPR.
"Ada, ada (diamankan). Kalau totalnya ada 20 orang," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat ketika dihubungi, Jumat (17/7/2020).
Tubagus mengatakan dari total orang yang diamankan tersebut, mayoritas masih berstatus anak di bawah umur. Menurutnya, 20 orang yang diamankan tersebut juga bukan merupakan peserta aksi demonstrasi.
"Bukan pedemo itu, mereka perusuh. Ada yang (masih) anak-anak juga. Masih di bawah usia ya," terangnya.
Tubagus juga menegaskan, 20 orang yang diamankan tersebut bukan bagian dari aliansi buruh, mahasiswa, atau ormas keagamaan yang kemarin menggunakan hak demokrasinya di depan gedung DPR/MPR RI. Menurutnya, 20 orang tersebut terlibat aksi pelemparan kepada petugas keamanan.
"Tapi yang jelas itu bukan dari bagian buruh, bukan dari bagian mahasiswa, bukan pula juga dari kelompok yang menolak HIP (RUU Haluan Ideologi Pancasila) itu loh ya. Mereka (20 orang) di sisi lain yang ada melempar-lempar gitu pokoknya," terang Tubagus.
Sementara Tubagus tidak menjelaskan apakah keduapuluh orang itu sudah dipulangkan atau masih diperiksa di Polda Metro Jaya.
Seperti diketahui, demo di DPR Kamis (16/7) berakhir ricuh. Sekelompok massa yang masih bertahan di depan DPR melempari polisi dengan batu.
Tidak hanya itu, sejumlah massa juga melakukan aksi vandalisme. Tembok pagar di DPR hingga tembok pembatas jalan tol dicoret-coret. (*)