GELORA.CO - Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan blak-blakan membeberkan penyebab dirinya dua kali gagal dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Hal tersebut Hengky Kurniawan ungkapkan saat menjadi bintang tamu bersaama sang istri Sonya Fatmala di Rans Entertaiment pada Kamis (16/7/2020).
Mulanya istri presenter Raffi Ahmad, Nagita Slavina melontarkan pertanyaan pada Sonya Fatmala.
Kali ini Nagita Slavina bertanya apakah Sonya Fatmala sebelum menikah, mengetahui bahwa Hengky Kurniawan ingin terjun di dunia politik.
Mengingat, sebelum mejadi Wakil Walikota Bandung Barat, Hengky Kurniawan berporfesi sebagai artis.
"Emang dari waktu pas nikah, bilang enggak sih 'aku pengen jadi politikus', atau apa gitu?," tanya Nagita Slavina.
Mendengar pertanyaan tersebut, Sonya Fatmala mengetahui bahwa calon suaminya akan terjun di dunia politik.
Oleh karena itu, Sonya Fatmala tahu betul rekam jejak Hengky Kurniawan berjuang di dunia politik.
Apalagi setelah menikah, Hengy Kurniawan dua kali gagal di Pilkada.
Sonya Fatmala pun membeberkan penyebab Hengky Kurniawan gagal.
Hingga akhirnya, Hengky Kurniawan bisa menjadi Wakil Walikota Bandung Barat.
"Sudah, dari awal itu sudah nyalon di Kediri, cuma pas habis nikah itu, dua kali Pilkada gagal lagi, gagal lagi," ujar Sonya.
"Gagalnya sih bukan karena enggak kepilih tapi banyak proses yang harus dilalui kayak harus ada mahar sekian miliar," imbuhnya.
"Terus waktu di Bandung Barat itu sudah perjanjian, 'pokoknya kalau ini enggak jadi lagi, stop politik'," tandansya.
Hengky Kurniawan turut menambahkan penyebab dirinya selalu gagal.
Ternyata, Hengky Kurniawan memilih mundur ketika dihadapkan dengan mahar untuk menjadi kepala daerah.
Kendati demikian, Hengky Kurniawan merasa bahwa mahar yang diajukan untuk terjun di dunia politik memang wajar adanya.
"Di Bandung Barat partai-partai enggak minta mahar, jadi gue gagal, atau lima kali mencoba itu karena ketika dihadapkan pada mahar, gue mundur," kata Hengky.
"Masak mau mengabdi harus bayar Rp 5 miliar dulu kan, tapi memang ongkos politik kita harus siap," imbuhnya.
"Jadi enggak mungkin politik tanpa ongkos, enggak mungkin," tandasnya.
"Iya untuk kampanye, untuk bersosialisasi," tambah Raffi Ahmad.
"Kita kan punya strategi untuk meraih simpati itu banyak strategi, tapi kalau di depan Rp 5 miliar, Rp 6 miliar, Rp 10 miliar, ya gue mundur,"
Hengky Kurniawan merasa beruntung saat mengkuti Pilkada di Bandung Barat.
Pasalnya, partai-partai di Bandung Barat tidak menuntut mahar.
"Tapi di Bandung Barat, Alhamdulillah, partai-partai enggak minta mahar," ujar Hengky. []