GELORA.CO - Rencana pemindahan jenazah Erwan Siswoyo dari pemakaman COVID-19 di TPU Keputih, Surabaya tak terlaksana. Sebab, surat izin pengangkatan jenazah tiba-tiba dianulir Pemkot Surabaya.
Dino Wijaya (42), anak kedua mendiang Erwan, mengaku kecewa dengan pembatalan itu. Sebab, ia dan keluarganya telah mengeluarkan uang puluhan juta untuk mempersiapkan pemindahan jenazah ayahnya itu.
"Ya jelas kecewa dan dirugikan. Wong sudah dapat surat izin pemindahan, sehari kemudian dianulir melalui WA lagi pemberitahuannya. Padahal kami sudah mempersiapkan puluhan juta," tutur Dino kepada detikcom, Kamis (30/7/2020).
Untuk kembangnya atas peti habis Rp 11 juta, petinya Rp 15 juta, terus makannya, tendanya yang di Lawang, pembongkaran 9,5 juta. Totalnya pokoknya Rp 37 juta," imbuh Dino.
Tak hanya itu, saat akan dipindahkan, seluruh saudaranya juga sudah meluangkan waktu untuk ikut mendampingi pengangkatan jenazah. Menurut Dino, saat ini ibunya juga masih terus menangis karena pembatalan itu.
"Saudara saya ada 4. Dengan saya kan 5 orang. Datang semua itu. Bahkan yang 2 dari Jakarta juga datang. Kalau saya dengan 2 adik saya kan di Surabaya. Ya rencananya mau mengiringi jenazah tapi ya itu dibatalkan," tutur pria yang berprofesi sebagai pengacara itu.
"Ibu saya juga terus nangis, bingung. Saya minta pihak pemkot datang untuk menjelaskan ke ibu saya juga. Kemarin sampai sekarang belum ada yang datang ke rumah," tambah anak kedua dari mendiang Erwan itu.
Dino mengaku, ibunya yang kini berusia 65 tahun itu berharap sekali jenazah mendiang suaminya dipindah ke Lawang Asri, Malang. Sebab keluarga menilai, pemakaman di sana tidak layak, apalagi ayahnya juga bukan meninggal karena COVID-19.
"Ya ibu saya sangat berharap sekali dipindah. Karena apa. Karena makam di sana sangat ndak layak. Iya kalau kecuali memang papa saya kena COVID-19. Ini kan tidak tapi dimakamkan di sana," tegas Dino.
Ia dan keluarga tidak akan menyerah untuk memindahkan jenazah ayahnya. Untuk itu, sampai saat ini ia masih menunggu hasil rapat dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya.
Tetap saya dan keluarga akan terus berjuang memindahkan. Ini katanya masih dirapatkan. Ya kalau sampai keputusannya tidak dipindah, saya akan lapor ke Ombudsman karena ada maladministrasi," sambungnya.
Upaya Dino dan keluarga untuk memindahkan jenazah ayahnya dari makam COVID-19 di TPU Keputih, sudah berlangsung sejak beberapa waktu lalu. Mereka yakin sang ayah meninggal tanpa terpapar COVID-19.
Mereka memiliki dua alasan mengapa ingin memindahkan jenazah Erwan. Yang pertama untuk mengakhiri stigma negatif masyarakat kepada keluarganya. Yang kedua mereka ingin memberikan penghormatan terakhir pada Erwan.(dtk)