Badan Intelijen Utama mengatakan, serangan bom terjadi di fasilitas pemerintah, dekat dengan Kantor Direktorat Keamanan Nasional di Kota Aybak, Provinsi Samangan.
"Itu adalah serangan kompleks yang dimulai dengan bom mobil. Bentrokan dengan para penyerang masih berlangsung," ungkap jurubicara pemerintah Provinsi Samangan, Mohammad Sediq Azizi seperti dikutip Reuters.
Direktur Kesehatan Provinsi Samangan, Khalil Musadeq, mengatakan, sebanyak 43 warga sipil dan anggota pasukan keamanan terluka dalam serangan tersebut.
Namun jumlah dan kondisi korban diperkirakan akan memburuk karena bentrokan hebat masih berlangsung.
Hingga berita ini dirilis, belum diketahui identitas penyerang atau siapa yang berada di baliknya.
Namun, serangan tersebut terjadi ketika Amerika Serikat (AS) berusaha mengarahkan dialog intra-Afgan antara pemerintah Afganistan dan Taliban untuk mengakhiri perang selama lebih dari 18 tahun. (Rmol)