GELORA.CO -Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengumumkan sayembara berhadiah 5 juta dolar AS bagi siapa saja yang bisa menangkap atau memberikan informasi tentang Ketua Mahkamah Agung Venezuela Maikel Moreno.
Mike Pompeo mengumumkan hal tersebut setelah AS memberlakukan sanksi terhadap Maikel Moreno karena diduga berpartisipasi dalam kejahatan transnasional terorganisir. Sanksi yang dijatuhkan pada Moreno, sekutu Presiden Venezuela Nicolas Maduro, adalah melarang dia dan istrinya bepergian ke Amerika Serikat atas tuduhan keterlibatannya dalam korupsi yang signifikan.
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan hadiah itu ditawarkan melalui Program Hadiah Kejahatan Terorganisir Transnasional Departemen Luar Negeri.
Sementara itu, Moreno mengatakan pengadilan Venezuela tidak akan menerima "pengawasan" dari pemerintah asing.
“Ini bukan pertama kalinya corong kekaisaran Amerika Utara berusaha menyerang saya dengan serangan canggung mereka, penuh manipulasi dan kebohongan,” kata Moreno, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (22/7).
AS mendakwa Moreno pada bulan Maret dengan tuduhan pencucian uang di bawah serangkaian dakwaan terhadap Maduro dan lebih dari selusin pejabat penting Venezuela lainnya atas tuduhan ‘terorisme’ dalam peningkatan upaya pemerintahan Trump untuk menggulingkan pemimpin sosialis itu.
Pompeo mengatakan bahwa dalam posisinya, Moreno secara pribadi telah menerima uang atau suap properti untuk mempengaruhi hasil kasus perdata dan pidana di Venezuela.
Amerika Serikat sebelumnya memasukkan daftar hitam Moreno dan tujuh anggota Mahkamah Agung Venezuela lainnya pada tahun 2017 sebagai hukuman karena membatalkan Kongres yang dipimpin oposisi awal tahun itu, membekukan aset AS-nya dan umumnya melarang orang Amerika melakukan bisnis dengannya.
Amerika Serikat dan lusinan negara lain telah mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden sah Venezuela, dan menganggap pemilihan kembali Maduro pada 2018 sebagai tipuan. Tetapi Maduro tetap berkuasa, didukung oleh militer negara itu serta mendapat pengakuan Rusia, China dan Kuba.(rmol)