Terowongan tersebut akan dibangun usai renovasi Istiqlal rampung. Anggaran untuk membangun terowongan tersebut juga sudah disiapkan sekitar Rp40 miliar sebagai bagian dari dana renovasi Istiqlal.
"Ini sedang mau dibikin. Akan ada eskalatornya," ujar Basuki di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (22/7).
Basuki menuturkan sebenarnya penghubung antara Istiqlal dan Katedral bisa menggunakan jembatan penyebrangan atau flyover. Namun, karena mempertimbangkan aspek keselamatan, terowongan akhirnya dipilih untuk menghubungkan dua tempat ibadah tersebut.
"Ada tiga alternatif sebetulnya bisa jembatan penyeberangan, tapi kan terlalu curam, atau dengan yang lain, kita pilih terowongan yang lebih safe," tuturnya.
Direktur Jendral Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Sumadilaga mengatakan rencananya pembangunan terowongan akan selesai tahun ini. Ia bilang proyek tersebut juga tak akan terganggu dengan refocusing anggaran untuk penanggulangan covid-19.
"Sedang kami selesaikan perencanaannya. Mudah-mudahan selesai tahun ini," ucapnya dalam kesempatan yang sama.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengatakan proyek renovasi Masjid Istiqlal rencananya akan meliputi pembangunan terowongan bawah tanah untuk digunakan warga yang ingin ke gereja dari masjid atau sebaliknya.
Terowongan tersebut juga akan menjadi simbol silaturahmi antara masjid dan gereja. "Ada usulan dibuat terowongan dari Masjid Istiqlal ke Katedral. Sudah saya setujui sekalian," ucapnya. (*)