GELORA.CO - Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Indonesia (BEM SI) menantang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim melakukan audiensi bersama guna membahas isu pendidikan terkini. Melalui akun media sosialnya, BEM SI melakukan aksi virtual dengan mengunggah tagar atau hashtag #MendikbudDicariMahasiswa.
Informasi tersebut dilihat detikcom dalam akun Twitter resmi BEM SI, @aliansibem_si, pada Selasa (2/6/2020). Dalam unggahannya, BEM SI juga mengajak masyarakat terlibat dalam aksi tersebut. Tagar #MendikbudDicariMahasiswa pun menjadi trending sejak pukul 16.43 WIB hingga malam ini.
Kami mengajak kepada seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk bersama-sama melakukan Aksi Media, dengan meramaikan dunia maya khususnya di Twitter dengan tagar yang telah kami siapkan pada: Hari/Tanggal: Selasa, 2 Juni 2020. Pukul: 12.00 sampai dengan 15.00 WIB. Hashtag yang akan dinaikan: #MendikbudDicariMahasiswa," tulis BEM SI dalam akunnya yang dikutip detikcom pada Selasa (2/6/2020).
Dalam unggahannya, BEM SI juga melampirkan surat terbuka tantangan audiensi yang ditunjukkan kepada Nadiem. Surat itu ditandatangani oleh Koordinator Pusat Aliansi BEM SI Remy Hastian, Koordinator Isu Dikti Aliansi BEM SI Lugas Ichtiar, dan Koordinator Isu Dikdasmen Aliansi BEM SI Muhammad Zainal Arifin pada Rabu (27/5).
"Bersama dengan surat ini kami bermaksud mengundang Saudara untuk melakukan audiensi terbuka dengan perwakilan dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI)," tulis keterangan di surat itu.
Dijelaskan juga, pada 29 April 2020, BEM SI telah mengajukan surat permohonan audiensi kepada Kemendikbud melalui surat Pos Indonesia, surat elektronik, hingga mengirimkan langsung ke WhatsApp Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ainun Na'im. Namun, Kemendikbud masih belum merespons surat permohonan itu.
Lebih lanjut dijelaskan dalam surat itu, BEM SI bermaksud mengajak Mendikbud beserta jajaran di Kemendikbud membahas seputar isu terkini pendidikan mulai dari tingkat pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga pendidikan tinggi. BEM SI menyoroti berbagai persoalan, dari pembebasan atau relaksasi biaya kuliah sebagai dampak pandemi COVID-19, bantuan kuota internet, logistik dan kesehatan bagi mahasiswa sebagai dampak pandemi COVID-19, dana BOS dan kesejahteraan guru honorer, hingga isu pembelajaran jarak jauh di Indonesia yang belum siap.
"Kami meminta pemerintah dalam hal ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk memerhatikan permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa Indonesia berkaitan dengan pembiayaan kuliah dengan melakukan pembebasan atau relaksasi biaya kuliah untuk semester depan akibat dari dampak COVID-19," tulis BEM SI dalam keterangannya
.Dihubungi secara terpisah, Plt Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud Nizam angkat bicara merespon hal itu. Nizam mengaku terbuka untuk mendengar masukan dari para mahasiswa.
"Saya sih belum pernah menerima surat dari adik-adik BEM SI. Tentu Kemdikbud dalam hal ini Ditjen Dikti dengan senang hati akan mendengar masukan adik-adik sekalian," ujar Nizam.
Menurut Nizam, situasi pandemi Corona (COVID-19) menjadi kendala pertemuan. Tentu, pertemuan tidak akan dilakukan secara langsung.
"Sebetulnya sudah lama ingin bisa silaturahmi dengan adik-adik BEM, hanya kemudian kita harus WFH pandemi ini jadi belum jadi ketemu. Kalau adik-adik mahasiswa akan silaturahmi tentu dengan senang hati akan saya temui via daring tentunya," tutur Nizam.(dtk)