Viral Cerita Survivor Corona Berobat Rp 70 Juta: Gejalanya Nambah Terus

Viral Cerita Survivor Corona Berobat Rp 70 Juta: Gejalanya Nambah Terus

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Setidaknya sudah 3 bulan sejak gejala Corona muncul. Juno, survivor Corona di Jakarta pertama kali merasakan gejala pada 13 Maret lalu.

Kala itu ia sama sekali tidak berpikir bahwa dirinya ternyata positif Corona. Sang dokter yang memeriksanya pun tidak mengatakan apapun, termasuk tidak menunjukkan indikasi apapun terkait keluhan gejala yang Juno rasakan dengan gejala virus Corona COVID-19.

"Jadi waktu itu tuh saya pernah ngerasain gejala batuk itu di tanggal 13 Maret. Jadi batuknya itu masih mild (ringan) gitu, terus saya mulai ke dokter itu tanggal 16 Maret, saya mulai ke dokter, pas mengantri depan ruangan dokter, itu saya baru demam," jelas Juno, Kamis (11/6/2020).

Gejala batuk dan demam yang Juno rasakan tidak disebut mengarah ke virus Corona. Sang dokter percaya Juno tidak memiliki virus Corona COVID-19 meski belum mengambil swab test dan tidak ada hasil pasti.

"Meski sudah dicek ulang, dikasih obat-obatan saya konsumsi obat-obatam itu, tetapi gejala-gejalanya itu malah nambah, demam turun, tapi gejalanya nambah gitu ya. Saya terus ada mual, saya hilang nafsu makan, terus ada diare, ada keringat malam juga, walaupun ada AC tapi keringetan satu kasur itu mbak," sebut Jono.

"Beberapa hari, gradual, besoknya beda, besoknya nambah lagi-nambah lagi, ada aja gitu, nah batuknya juga masih heboh, terus saya hubungi dokternya, Dok kok saya nggak ada perubahan. Saya ceritain kan ada penambahan gejala, terus dokternya langsung bilang, oh coba kamu ke dokter spesialis paru yah," sebut Juno.

Timbul akhirnya rasa curiga kalau selama ini gejala yang ia rasakan mengarah ke virus Corona COVID-19. Benar saja, saat dirinya konsultasi dengan spesialis paru, dan diperiksa foto thorax, terlihat infiltrat di paru-paru. Meski begitu ia tidak langsung didiagnosis virus Corona, ia dinyatakan mengidap broncopneumonia karena belum melakukan swab test.

"Dari situ kemudian dokternya baru bilang harus dirawat inap, yasudah saya rawat inap. Sudah lemas banget Mbak mau tanda tangan dokumen rumah sakit aja sudah gemeter tangan saya, bener-bener nggak kuat dan gemetaran, gitu," curhatnya.

Selama 9 hari jalani perawatan di sebuah RS swasta di Jakarta Selatan, di hari ke-4 Juno melaporkan perbaikan. Kembali nafsu makan, dan di hari ke 5, juga 6, kondisi paru-paru Juno dinyatakan membaik.

"Baru di hari ke 10 setelah saya pulang, itu hasilnya keluar dan (saya dinyatakan) positif (Corona). Jadi dari situ 2 hari sebelum saya terima hasil, saya ingat dada saya ada nyeri, itu sudah pulang dari RS," tambah Juno.


Dinyatakan positif Corona, Juno akhirnya diberi rekomendasi untuk langsung dirawat di RS Darurat Wisma Atlet. Ia masuk ke Wisma Atlet di 17 April dan keluar 18 Mei, tepatnya satu bulan lebih di sana.

"Saya mengalami perkembangkan keluhan yang tadinya nyeri cuma di dada tiba-tiba ada nyeri di tangan, di bahu, ada di paha dalam, semua jenis nyerinya sama jadi kaya ditusuk jarum, tapi ya ditusuknya cuma sebentar. Sakitnya sih nggak seberapa tapi tiba-tiba kalau kita lagi aktivitas tiba-tiba ada yang kaya disamber petir," kata Juno menceritakam gejala yang bertambah saat dirawat di RS Wisma Atlet.

Usai 4 kali melakukan swab test di RS Wisma Atlet, Juno dinyatakan dua kali negatif Corona dan diperbolehkan untuk pulang. Karena masih merasakan gejala Corona yang cukup mengganggu aktivitas WFHnya, ia pun kembali dirawat di RS semula sebelum ke Wisma Atlet.

Total perawatan yang ia habiskan selama berjuang melawan Corona bahkan mencapai 70 juta rupiah. Namun hingga kini ia menyebut sebagian besar nyeri-nyeri di tubuh sudah hilang.

"Cuma ada di area di perut sama kandung kemih itu ada nyeri yang sama termasuk di dada, itu di dada cuma kerasa sedikit dan itupun kadang-kadang," ujar Juno kembali menjelaskan.

"Saya tiba-tiba ada pembengkakan kelenjar getah bening di bawah rahang, kemudian batuk 3 hari ini tiba2 nongol lagi, tapi on off-on off. Kalau sekarang ini kan saya bisa ngomong lancar ya, perawatan yang terakhir itu saya sempat dites lagi dan Puji Tuhan saya dikonfirmasi negatif Corona lagi, jadi sudah tiga kali hasil swab tes negatif Corona," katanya menjelaskan kondisi terkini.

Selain itu Juno mengkhawatirkan efek jangka panjang dari virus Corona. Terlebih saat ini baginya segala hal tentang virus Corona masih baru, bahkan dunia medis belum ada yang bisa memastikan hal-hal terkait Corona iniz

"Saya berdoa memang ini hanya seperti virus flu biasa tapi balik lagi dunia medis nggak ada yang bisa menjawab," pungkasnya. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita