GELORA.CO - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap salah satu materi pertemuan dengan Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo, Senin (15/6/2020).
Salah satunya adalah timah dan rare earth atau logam tanah jarang. Ia merupakan 17 elemen yang tidak hanya berfungsi untuk pembuatan senjata semata, melainkan juga berbagai perangkat mulai dari smartphone atau ponsel pintar dan kamera berteknologi tinggi hingga televisi layar datar dan komputer.
"Kita dari tin (timah), kemarin saya bicara dengan menhan, tin itu kita juga bisa ekstrak dari situ rare earth," kata Luhut dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Senin (22/6/2020).
Menurut Luhut, rare earth merupakan salah satu komponen penting untuk pembuatan senjata. Namun, harga logam itu ditentukan di Singapura.
"Kenapa harga rare earth mesti ditentukan di Singapura? Kenapa tidak di kita. Singapura udara saja dia impor, kita relakan itu," ujar Luhut.
Sebelumnya, Luhut diketahui menerima Prabowo di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Senin (15/6/2020) petang. Kendati demikian, tidak banyak cerita yang diungkap oleh Luhut perihal pertemuannya dengan Prabowo.
"Masa mau diberi tahu kamu," katanya kepada pewarta.
Namun, Luhut sempat menyinggung new normal atau kenormalan baru yang belakangan diapungkan pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19.
"Ya selamat masuk new normal," ujarnya.
Sementara itu secara terpisah, Prabowo sama sekali tidak berkomentar terkait pertemuannya dengan Luhut. Ia hanya melambaikan tangan saat ditanya para pewarta yang sudah menunggu. []