GELORA.CO - Baru-baru ini, polemik tagihan listrik yang membengkak ramai diperbincangkan di media sosial. Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo turut mengomentari hal tersebut.
Ia menilai, dalam masalah itu ada ketidaktransparanan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Karenanya, Roy menantang berdebat dengan PLN secara terbuka.
"Saya bersedia berdebat dengan PLN untuk membela masyarakat soal ini secara Ilmiah dan terbuka," kata Roy lewat pesan singkatnya pada Rabu, 10 Juni 2020.
Mantan wakil ketua umum Partai Demokrat itu menilai, membengkaknya secara tidak wajar kenaikan tagihan PLN yang dikeluhkan oleh mayoritas masyarakat Indonesia, sebenarnya adalah masalah ketidakkejujuran komunikasi sejak awal.
"Sejak awal tidak diinfo petugas-petugas tidak ke rumah-rumah selama PSBB, juga tidak diinfo pelanggan-pelanggan harus memotret atau mencatat stand meter sebagai bukti," ungkap Roy yang dikenal sebagai pakar telematika ini.
Selain itu, Roy juga mengomentari soal video animasi grafis yang dibagikan akun @pln_123 di Twitter. Video itu, menurutnya, justru terkesan tidak mengakui lemahnya komunikasi dan malah terkesan menyalahkan work from home dan bulan Ramadhan sebagai biang melonjaknya tagihan listrik para pelanggan.[viva]