GELORA.CO - Ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 diprediksi akan kontraksi hingga minus 3,1%.
Hal ini disampaikan Menteri Keuangan, Sri Mulyani dengan melihat tekanan di berbagai sektor pendorong perekonomian bulan Mei dibanding bulan sebelumnya.
"Pada kuartal II akan ada kontraksi karena PSBB dilakukan dan memberi kontribusi ke pertumbuhan ekonomi yang besar. Ini akan mempengaruhi kuartal II yang kita perkirakan -3,1%," ujar Menkeu Sri Mulyani saat menggelar konferensi pers, Selasa (16/6).
Proyeksi ini pun akan menjadi catatan sejarah mengingat kondisi zona minus terakhir terjadi pada kuartal I-1999 yang saat itu mencapai -6,13%.
"Meskipun point estimate kita mendekati 0-1%. Kita akan lihat terus dari berbagai perkembangan," urainya.
Ia berharap pada kuartal III dan IV, pertumbuhan ekonomi kembali positif. Oleh karena itu, pemerintah masih mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020 di kisaran -0,4% hingga 2,3%.
"2020 adalah tahun yang sangat extra ordinary. Pandemik Covid-19 adalah tantangan yang belum ada jawaban kapan akan berakhir dan bagaimana respons yang paling efektif," tandasnya. []