GELORA.CO - Presiden Iran Hassan Rouhani berharap Rusia dan China menolak seruan Amerika Serikat untuk memperpanjang embargo senjata yang diterapkan PBB terhadap Teheran. Embargo itu dijadwalkan berakhir pada Oktober mendatang.
Kami ingin empat anggota tetap Dewan Keamanan untuk menghadapi Amerika demi kepentingan dunia. Kami, terutama berharap kepada dua negara sahabat kami, Rusia dan China, untuk menghadapi konspirasi ini,” kata Rouhani, Seperti dikutip dari Al Arabia, Rabu (10/6).
AS telah hengkang dari kesepakatan nuklir Iran atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) pada 2018. Ia pun kembali menerapkan sanksi ekonomi terhadap Teheran.
Rouhani mengatakan bahwa AS akan gagal dalam upayanya memperpanjang embargo senjata terhadap Iran, seraya berkata bahwa Republik Islam akan meningkatkan kemampuan pertahanannya.
“Mereka perlu memahami bahwa kami telah meningkatkan kemampuan pertahanan kami dalam kondisi sulit dan di bawah sanksi. Selama beberapa tahun terakhir, kami telah membangun sistem pertahanan udara terbaik,” ungkap Rouhani.
Perwakilan Khusus AS untuk Iran, Brian Hook, menilai, mengizinkan Iran untuk membeli dan menjual senjata konvensional dengan tidak memperpanjang embargo senjata di Teheran itu artinya dapat membuat kekacauan di Timur Tengah.
"Iran adalah negara terkemuka di dunia yang menjadi sponsor terorisme dan anti semitisme. Dan ketika rezim dengan kualitas seperti ini diizinkan untuk secara bebas membeli dan mengekspor senjata konvensional, ini memiliki potensi untuk benar-benar menggoyahkan Timur Tengah,” kata Hook. (Rmol)