GELORA.CO - Pujian dari World Bank atau Bank Dunia kembali dibanggakan pemerintah. Kali ini, pemerintah gembira dengan pujian Bank Dunia pada tingkat utang pemerintah.
Sebagaimana dibanggakan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Bank Dunia menyebut perhitungan utang Menteri Keuangan Sri Mulyani sangat cermat.
Menurutnya, hal itu bertolak belakang dengan kelompok aktivis yang selama ini mengkritik kebijakan utang. Sebab, Bank Dunia telah mengapresiasi bahwa utang Indonesia masih sangat prudent dan hati-hati.
“Dianggap Ibu Ani (Sri Mulyani) dan Kemenkeu melakukan perhitungan sangat cermat," ungkap Luhut kepada wartawan, Jumat (19/6).
Kebanggaan itu sontak dikritik oleh ekonom senior DR. Rizal Ramli. Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid ini mengingatkan bahwa Bank Dunia selalu buruk dalam memprediksi krisisi.
“Track record forecasting Bank Dunia payah jika ada “struktural break” seperti 1998 dan 2020. World Bank hanya bagus jika normal,” kritiknya dalam akun Twitter pribadi, Minggu (21/6).
Dia mengingatkan bahwa Bank Dunia juga sempat memberi pujian saat Indonesia mengalami krisis di tahun 1998. Disebutkan bahwa ekonomi Indonesia akan menjadi kuat setelah mendapatkan utang dari IMF.
Namun fakta berbicara lain. Indonesia mengalami krisis luar biasa. Bahkan ekonomi anjlok hingga minus 12,7 persen.
Atas dasar itu, Rizal Ramli mengingatkan pemerintah untuk berhenti berbangga hati dengan pujian gombal ala World Bank.
“Kok ndak kapok-kapok dengan pujian-pujian gombal,” demikian mantan Menko Kemaritiman itu. []