GELORA.CO - RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) terus mendapat penolakan dari banyak pihak. Pasalnya, RUU tersebut dianggap mendegradasi harkat dan martabat Pancasila, serta dianggap sebagai alat untuk mengembalikan paham komunisme di Indonesia.
Selain itu, isu kontroversial lain dalam RUU HIP adalah mengenai tafsir terhadap frasa “Ketuhanan Yang Berkebudayaan”.
Menanggapi hal itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Jansen Sitindaon mengatakan saat ini Indonesia berada di masa kecemasan psikologis sebagai bangsa.
"Obsesi lama Piagam Jakarta masih hidup bahkan mungkin makin mengeras. Sekarang ditambah lagi obsesi Ketuhanan Berkebudayaan," ujar Jansen melalui akun twitter pribadinya, Minggu (28/6).
Menurut anak buah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu, kedua hal tersebut sama-sama berbahaya.
Jansen pun meminta kepada semua pihak untuk tidak lagi meributkan sesuatu yang telah disepakati dan final untuk bangsa Indonesia.
Jangan lagi yang sudah final ditandingkan ulang! Lama-lama bisa bubar kita ini," tegasnya. (Rmol)