GELORA.CO - Oposisi pemerintah India kembali mempertanyakan keberadaan Perdana Menteri Narendra Modi di tengah bentrokan yang terjadi antara Delhi dan Beijing di wilayah Ladakh baru-baru ini.
Mantan Ketua Partai Kongres, Rahul Gandhi dalam cuitannya di akun Twitter-nya pada Rabu (17/6) mendesak pemerintah untuk segera memberikan informasi terkait bentrokan dua negara.
"Mengapa PM (Modi) diam? Mengapa dia bersembunyi," ujar Gandhi seperti dikutip Sputnik.
"Cukup sudah. Kita perlu tahu apa yang terjadi. Bagaimana bisa China membunuh prajurit kita? Bagaimana bisa mereka mengambil tanah kita?" tambahnya.
Sehari sebelumnya, Selasa (16/6, Modi diketahui telah diberi pengarahan mengenai perkembangan kondisi perbatasan oleh Menteri Pertahanan Rajnath Singh dan komandan pasukan bersenjata. Kendati begitu, hingga saat ini ia tidak memberikan komentar apapun.
Bentrokan baru-baru ini antara India dan China merupakan yang terburuk dalam beberapa dekade. Itu bahkan terjadi ketika kedua negara sedang melakukan proses perundingann damai di wilayah Galwan.
Berdasarkan pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri pada Senin (15/6) dari sore hingga malam, tentara India dan China terlibat bentrokan karena pihak Beijing berusaha untuk mengubah status quo.
"Kedua belah pihak menderita korban yang bisa dihindari seandainya ada kesepakatan diikuti dengan cermat oleh pihak China," ujar Kemlu India menyalahkan China.
Di sisi lain, jurubicara Kemlu China, Zhao Lijian, mengatakan telah terjadi pelanggaran terhadap konsensus yang dicapai oleh kedua belah pihak.
"Apa yang mengejutkan adalah bahwa pada tanggal 15 Juni, pihak India sangat melanggar konsensus kami dan dua kali melewati garis perbatasan dan memprovokasi dan menyerang pasukan China, menyebabkan konfrontasi fisik yang keras antara kedua pasukan perbatasan," papar Zhao.
India dan China telah melakukan negosiasi untuk menyelesaikan sengketa perbatasan selama beberapa dekade terakhir. Sejauh ini mereka telah mengadakan 22 putaran pembicaraan. []