GELORA.CO - Aktivis Dakwah Edy Muyadi mengatakan, teror dan ancaman pembunuhan terhadap pembicara dan panitia diskusi UGM pasti dilakukan oleh PKI atau antek-anteknya. Menurutnya, PKI benar-benar ada. bahkan kini mereka tampil kian berani dan demonstratif.
“Presiden Jokowi jangan diama aja. Jangan sampai rakyat menduga ada pembiaran atau restu, apalagi perintah dari penguasa,” kata Edi di Jakarta, Senin (1/6/2020).
Harus Diusut
Sebelumnya, Ketua Keluarga Alumni Fakultas Hukum Gadjah Mada (Kahgama) Otto Hasibuan berharap aparat kepolisian untuk mengusut tuntas pelaku teror ancaman pembunuhan terhadap mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dan dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
“Teror merupakan bentuk tindakan kriminal juga dapat membungkam kebebasan berpendapat dan kebebasan mimbar yang diatur dalam undang-undang dasar,” kata Ketua Alumni Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Prof. Otto Hasibuan, dalam keterangan tertulis, Minggu.
Diketahui, pelaksana kegiatan diskusi mahasiswa Constitutional Law Society (CLS) Fakultas Hukum UGM mendapatkan ancaman teror akan dibunuh oleh orang tak dikenal.
Menurut Otto, diskusi tersebut sepanjang tidak ada yang bertentangan dengan hukum, ketertiban umum, dan kesusilaan maka itu sah dan tidak boleh boleh dilarang.
Lebih lanjut Otto menegaskan bahwa kepolisian harus cepat bertindak mengungkap para pelaku teror tersebut karena dapat merusak citra Pemerintah dan dapat mencederai hukum dan keadilan.
“Ini kalau tidak diungkap cepat akan merugikan nama baik pemerintahan Presiden Jokowi dan kepolisian, terlebih lagi pola terornya juga sama dengan teror terhadap wartawan. Apakah itu dilakukan oleh pihak yang sama? Ini perlu diusut,” kata Otto.
Dilenyapkan
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Andi Rante mengatakan, penguasa negeri saat ini jangan memberikan mereka (PKI) nafas kebebasan, kemerdekaan dan berbuat sesuka hatinya. “Bagi saya dan bagi masyarakat Indonesia, tak ada nafas bagi komunis di negeri ini atas apa yang telah mereka lakukan di masa lalu," tandasnya.
Andi meminta semua pihak untuk membasmi dan melenyapkan komunis dari Tanah Bumi Pertiwi Indonesia. Oleh karena itu TNI harus jadi patriot terdepan untuk mencegah dan membasmi potensi - potensi yang akan mengancam negara termasuk kebangkitan PKI ini. Andi menilai, PKI saat ini bangkit karena ada system yang dilakukan penguasa saat ini.
Analis politik Exposit Strategic, Arif Susanto mengatakan, isu kebangkitan PKI adalah topik usang karena topik PKI muncul dan tenggelam secara temporer sejak zaman Orde Baru, terutama pada masa-masa seperti setiap jelang peringatan Hari Kesaktian Pancasila bulan Oktober atau masa ketika persaingan politik memanas jelang Pemilu. Oleh karena itu tidak biasanya, isu tentang PKI muncul pada bulan Mei.
"Ada konsistensi bahwa isu PKI ini tetap dibawa oleh kalangan konservatif keagamaan dan loyalis Orde Baru," ujar Arif Susanto kepada Harian Terbit, Senin (1/6/2020). (*)