GELORA.CO - Pertemuan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Airlangga Hartarto dengan Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beberapa waktu lalu menimbulkan banyak spekulasi.
Salah satunya adalah spekulasi bahwa pertemuan itu merupakan upaya menggaet Demokrat masuk dalam Kabinet Indonesia Maju. Terlebih kini Jokowi telah gamblang menyebut dirinya siap untuk melakukan perombakan kabinet.
Namun demikian, pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam berharap spekulasi itu tidak jadi kenyataan. Sebab baginya, jika Joko Widodo ingin mengajak Demokrat ke kabinet, maka ruang demokrasi akan rusak.
"Justru saya melihat apabila benar Jokowi ingin menggaet Demokrat ke Kabinet, maka bisa merusak Demokrasi, di mana oposisi semakin tergerus, sehingga abuse of power justru akan semakin tampak," ucap Saiful Anam kepada RMOL, Senin (29/6).
Karena kata Saiful, partai politik yang ada di kubu pemerintahan sudah sangat cukup. Sehingga Saiful menyarankan untuk tidak mengajak Demokrat ke dalam kabinet.
"Untuk itu, saya menyarankan untuk apa Jokowi menggaet Demokrat, yang sekarang saja sudah cukup kok," pungkasnya. []