Pengacara 7 Tahanan Politik Papua Diserang Orang Tak Dikenal di Jalanan

Pengacara 7 Tahanan Politik Papua Diserang Orang Tak Dikenal di Jalanan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Yuliana Yabansabra, salah satu pengacara 7 tahanan politik Papua diserang oleh orang tak dikenal saat tengah mencari makan siang dengan sepeda motor di Jalan Raya Abepura, Kota Jayapura, Papua, pada Senin (8/6/2020) sekitar pukul 15.00 WIT.

Yuliana mengatakan kejadian itu bermula saat ia bersama dua orang temannya keluar untuk mengambil uang di ATM, sekaligus mencari makan dan isi BBM di SPBU Ale-ale.

Posisi Yuliana mengendari motor sendirian, sementara kedua temannya yang merupakan staf Lembaga Studi dan Advokasi Hak Asasi Manusia Papua (Elsham Papua) berboncengan di depannya, mereka beriringan dengan jarak sekitar 5 meter.

"Tiba-tiba dari belakang saya ada motor besar jenis Honda Megapro mendekati saya dari samping dan memukul saya dengan tangannya, karena saya menggunakan helm dan saya menahan setir motor, supaya keseimbangan badan saya terjaga tidak jatuh," kata Yuliana saat dikonfirmasi, Senin (8/6/2020).

Yuliana yang juga dosen Universitas Cendrawasih itu mengatakan ia bersama kedua temannya sempat mengejar orang tersebut, namun tidak terkejar karena jalanan ramai.

"Begitu dapat keseimbangan yang baik saya langsung mengejar orang tersebut sampai lampu merah Waena, karena terlalu banyak kendaraan saya tidak bisa terus mengejar, karena ada mobil yang tiba-tiba keluar dari arah perumnas 2, 3, yang akan menuju kearah Sentani akhirnya saya tidak bisa mengejarnya," ucapnya.

Yuliana juga tidak sempat mengingat nomor polisi pelaku, yang dia ingat hanya pelaku beraksi sendirian dan diduga orang Papua.

"Kalau ciri fisik itu bisa dipastikan orang papua, hanya memang tadi dia memakai masker jadi untuk mukanya tidak begitu di perhatikan, (plat) DS motor itu, karena plat motor model lama jadi tulisannya tidak jelas, kabur," tegasnya.

Setelah diserang, dia bersama kedua temannya langsung pulang ke rumah menceritakan kepada orang tua untuk didoakan, lalu berkonsultasi dengan direktur Elsham Papua untuk tindak lanjutnya.

"Rencana besok saya akan lapor," tutup Yuliana.

Untuk diketahui, sebelum mendapatkan serangan, Yuliana juga sempat mendapatkan teror telepon dari orang tak dikenal dengan nomor kode Amerika Serikat (+1) saat menjadi narasumber diskusi Hak Asasi Manusia Papua Lives Matter yang digelar Amnesty Internasional Indonesia secara virtual pada Jumat (5/6/2020) kemarin. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita