GELORA.CO - Setelah dicatut sebagai salah satu peneror panitia dan pembicara seminar “pemakzulan presiden” di UGM Yogyakarta, kini sebaliknya, Muhammadiyah difitnah menggulirkan isu pemakzulan presiden.
Pemfitnah Muhammadiyah itu tidak lain adalah aktivis liberal yang juga dikenal sebagai buzzer penguasa, Ade Armando.
Tak hanya menuding Muhammadiyah telah menggulirkan isu pemakzulan presiden, dosen Universitas Indonesia (UI) itu juga menyebut mantan Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin sebagai “si dungu”.
Ade Armando menyebut seminar online bertajuk “Menyoal Kebebasan Berpendapat dan Konstitusionalitas Pemakzulan Presiden di Era Pandemi Covid-19‘” (01/06) yang digagas Muhammadiyah sebagai bukti. Dalam seminar tersebut, Din Syamsuddin menjadi keynote speaker.
Di akun Facebook (01/06), Ade Armando menulis: “Isu pemakzulan presiden digulirkan Muhammadiyah. Keynote speakernya Din Syamsudin, si dungu yang bilang konser virtual Corona menunjukkan pemerintah bergembira di atas penderitaan rakyat.”
Kriminolog yang juga pemimpin redaksi Majalah Tabligh Mustofa Nahrawardaya mensinyalir, ketika Muhammadiyah mulai diserempet-serempet menjadi pertanda ada pihak yang panik. “Mulai serempet-serempet Muhammadiyah, pertanda panik,” tulis Mustofa di akun Twitter @TofaTofa_id.
Sebelumnya @TofaTofa_id sempat mengomentari pencatutan Muhammadiyah Klaten dalam teror seminar pemakzulan presiden di UGM (30/05). “Apakah kalian sudah tahu bahwa ada kelompok yang mencatut nama @muhammadiyah untuk meneror UGM jelang seminar? Pasti kalian paham motif di balik ini. Siapapun yang dianggap mengganggu kepentingan "TERTENTU" biasanya dibikin perhitungan. Kelompok ini tak main-main, mengancam membunuh,” tulis @TofaTofa_id.
Secara khusus, sosiolog Musni Umar mengecam Ade yang menyebut Din Syamsuddin dungu. “Saya sangat tidak setuju menyebut Din "dungu." Beliau pemimpin umat. 2 periode jadi Ketua Umum PP Muhammadiyah. Sekarang Ketua Dewan Pertimbangan MUI. Beliau pendidikannya hebat dari Gontor dan meraih Ph.D di universitas terkemuka di Amerika Serikat,” tulis Musni di akun @musniumar.
Senada dengan Musni Umar, praktisi medis dr. Andi Khomeini Takdir atau dr Koko menegaskan bahwa Din Syamsuddin adalah intelektual Muslim yang moderat, beda jauh levelnya dengan Ade Armando.
“Sampai saat ini, setahu saya, Pak Din Syamsuddin itu orang baik. Seorang intelektual Muslim yang moderat. Beda jauh levelnya dengan para penghina Beliau,” tegas dr Koko di akun @dr_koko28.
Atas penghinaan Ade Armando kepada Din Syamsuddin dan fitnah pada Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah (PW) Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah mengirimkan somasi kepada Ade Armando.
Wakil Ketua PWPM Jateng, Andika Budi Riswanto, menilai unggahan Ade merupakan pencemaran nama baik dan fitnah yang sangat menyakitkan bagi warga Muhammadiyah. (*)