GELORA.CO - Miftah Fawzy Sarengat, salah satu dokter penyakit dalam di RSU dr Soetomo, meninggal dunia pada Rabu (10/6) karena terpapar COVID-19. Bagaimana almarhumah bisa terpapar COVID-19?
"Tanggal 27 Mei beliau sakit. Saat itu memang Miftah praktik dan tidak kita tempatkan di ruang ICU, karena kita tahu beliau memiliki komorbid. Sebenarnya Miftah adalah dokter yang ditempatkan di UGD," kata Ketua Gugus Kuratif Penanganan COVID-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (11/6/2020).
Joni menjelaskan awal mula gejala COVID-19 yang timbul di Miftah yakni berupa demam, batuk. Namun saat dirapid-test dan swab hasilnya negatif.
Miftah kemudian dirawat di RS Swasta tempat istrinya bekerja. Karena keluhannya semakin berat, akhirnya dirujuk ke RSU dr Soetomo dan sudah kita upayakan plasma convalescent. Tetapi kondisinya memang berat komorbidnya juga berat, kita sudah berusaha tapi tuhan berkehendak lain, kemarin pagi meninggal. Dimakamkan di Magetan," jelasnya.
Terkait almarhum tertular COVID-19 dari mana, Joni belum memastikan hal tersebut. Menurutnya berbagai kemungkinan tertular virus tersebut bisa dari mana saja.
"Bisa (tertular) di Soetomo, bisa juga saat praktik. Atau bahkan berpapasan dengan OTG. Kita tidak bisa pastikan. Bisa juga di RS istrinya praktik. Karena istrinya juga positif," terang Joni.
Joni menambahkan bahwa pasien positif COVID-19 di Jatim yang masuk kategori OTG berjumlah 30-35 persen. OTG merupakan orang yang paling berbahaya menyebarkan virus Corona.
"Yang paling bahaya itu OTG. Kita tidak tahu klinisnya bagaimana, seolah sehat, tapi dia terpapar COVID-19," pungkas Joni.(dtk)