GELORA.CO - Anggota DPR Fraksi Gerindra, Andre Rosiade mengaku geram dengan sikap rekannya Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono yang menyampaikan pernyataan offside perihal isu kebangkitan PKI dimainkan oleh "kadal gurun" (kadrun) yang merujuk pada kelompok pembela Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.
"Saya lihat ini Arief Poyuono ini melawan Habiburokhman (jubir Gerindra) di media, kan kurang ajar," ujar Andre Rosiade yang juga ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat ini kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (19/6).
Andre Rosiade mengaku dikomplain banyak kalangan masyarakat. Terutama di daerah pemilihannya di Sumbar atas sikap ngawur Arief Poyuono tersebut.
"Jadi gini, saya ketua DPD Gerindra di Sumbar, banyak mendapatkan protes dari kader Gerindra di Sumbar. Kedua, saya dapat protes dari masyarakat pemilihan saya di Sumbar. Yang ketiga banyak masyarakat di Indonesia baik secara langsung maupun di media sosial mengkomplain saya," tuturnya.
"Saya melihat banyak yang mengkomplain kami (Gerindra), bahkan ada tagar tenggelamkan Gerindra," ucap Andre Rosiade menambahkan.
Selama ini, Arief Poyuono melakukan pembangkangan terhadap partai dengan melontarkan pernyataan offside yang justru menyudutkan partainya sendiri, padahal telah masuk ke dalam koalisi pemerintah.
Andre Rosiade pun mengatakan Arief Poyuono tidak memiliki itikad baik untuk memperbaiki kesalahannya yang berulang tersebut.
"Saya melihat tidak ada itikad baik dari Saudara Arief Puyuono, malah seakan-akan menantang Bang Habiburokhman secara terbuka. Padahal Bang Habib itu jurubicara partai, yang berhak menyatakan sikap partai," tegasnya.
"Sudah berulang kali Partai Gerindra melalui sosial media menyampaikan kepada publik bahwa Arief Poyuono tidak menggambar pernyataan partai," lanjut Andre Rosiade.
Atas dasar menampung aspirasi masyarakat yang resah terhadap Arief Poyuono, Andre Rosiade pun mengusulkan agar yang bersangkutan ditendang dari partai.
"Saya mengusulkan kepada mahkamah partai, saya membaca, mendengar bahwa yang bersangkutan melakukan perlawanan dan menyatakan tidak akan datang ke mahkamah partai, ya saya usulkan ke partai, ini keresahan masyarakat, keresahan partai. Kalau memang yang bersangkutan tidak mebgikuti aturan partai, tidak loyal dengan aturan partai, ya saya usulkan sanksi pemecatan," demikian Andre Rosiade. (*)