GELORA.CO - Penggunaan masker dengan gambar berkarakter bibir lebar dan gigi lancip serta lidah menjulur atau melet memperlihatkan bahwa putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka belum serius menjadi kandidat walikota Solo.
Peneliti Insititut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata mengatakan, penggunaan masker seharusnya dijadikan salah satu alat peraga kampanye (APK) yang dipilih saat pandemik Covid-19.
Penggunaan masker oleh kandidat juga bisa sebagai alat pengingat masyarakat mengenai kapan waktunya melakukan pemilihan pada Pilwalkot Solo 2020.
"Misalnya, di masker dituliskan kapan waktu tanggal coblosan dan lainnya. Bukan sekadar gimmick menampilkan kelucuan yang tidak ada umpan balik yang menguntungkan masyarakat," ucap Dian Permata kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (21/6).
Sehingga simpulan Dian, gaya Gibran mengenakan masker melet saat diwawancarai oleh salah satu stasiun televisi swasta tidak menampilkan pesan politik apapun.
Memori publik pada sosok ayah Jan Ethes itu tidak berubah, tetap sebagai anak presiden dan pemilik bisnis martabak Markobar. Publik masih belum melihat Gibran sebagai penantang serius dari calon walikota usulan DPC PDIP Solo, Achmad Purnomo
“Belum sebagai seorang kandidat yang serius di jalan elektoral dan penantang serius pilihan DPC Kota Solo," pungkas Dian. (Rmol)