GELORA.CO - Praktisi multimedia KRMT Roy Suryo membantah sejumlah alasan PLN terkait lonjakan tagihan listrik. Roy Suryo mengurai ada ketidaktransparanan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam memberikan informasi.
"Sejak awal tidak diinfo, petugas-petugas tidak ke rumah-rumah selama PSBB, juga tidak diinfo pelanggan-pelanggan harus memotret atau mencatat stand meter sebagai bukti," terang Roy Suryo di akun Twitternya, Kamis (11/6).
Yang paling parah, kata Roy Suryo, diberlakukannya sepihak kebijakan 'asumsi' untuk hitung awal dan dijumlah total di akhir. "Ini bikin ambyar," sentilnya dilansir Kantor Berita RMOLBanten.
Soal video animasi grafis yang dibagikan, akun PLN memuat lemahnya komunikasi dan malah terkesan menyalahkan work from home dan bulan ramadhan sebagai biang melonjaknya tagihan listrik para pelanggan.
"Mau menerangkan dengan animasi/grafis apapun intinya tetap ketidaktransparansian perhitungan. Apa susahnya diinfo sejak awal agar pelanggan mencatat standmeter tiap bulan dan kirimkan secara mandiri?"urainya.
"Harusnya PLN antisipasi jawaban yang logis dan jujur, tidak usah bikin animasi yang malah menyalah-nyalahkan bulan puasa, apalagi mengerahkan buzzer untuk rekayasa 'trending topic' yang wagu gini," tandasnya.[rmol]