GELORA.CO - Indikator Politik Indonesia merilis survei tingkat kepuasan publik terhadap langkah-langkah pemerintah dalam menangani Covid-19, menurun signifikan.
Survei tersebut dilakukan pada 16-18 Mei 2020 lalu dengan 1.200 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei. Dengan pengambilan metode survei yang digunakan adalah wawancara melalui telepon dengan simpel random sampling.
Direktur Eksekutif Indikator Burhanudin Muhtadi menyebut, jika pada Februari lalu, 70,8 persen masyarakat puas akan kinerja pemerintah, sementara di bulan Mei ini tingkat kepuasan publik akan kinerja pemerintah turun signifikan menjadi 56,4 persen.
Dalam kesempatan itu Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera menilai kondisi tersebut sinyal masyarakat menginginkan perombakan kabinet.
“Persepsi terhadap pemerintah pusat turun, tapi ke (Presiden) Pak Jokowi tidak. Ini tanda-tanda Reshuffle (perombakan kabinet) kian dekat. Banyak yang tidak puas dengan kinerja pemerintahan,” kata Mardani dalam diskusi yang diselenggarakan Indikator Politik Indonesia, Minggu (7/6/2020).
Mardani berujar, situasi pandemi Covid-19 memang bukan sepenuhnya kesalahan Presiden Joko Widodo. Namun semua pihak yang menghadapi pasti juga merasa sangat berat.
Oleh karena itu, Mardani mengajak seluruh pihak untuk bersatu menghadapi pandemi Covid-19. Bukan hanya sekedar menjadi oposisi dari pemerintah.
"Kami bahagia dengan hasil survei sekarang, karena masyarakat rasional. Disini tidak ada oposisi dan koalisi, tetapi PKS tetap awasi dan oposisi ketat di kebijakan,” pungkasnya.[]