GELORA.CO - Saat wacana tata kehidupan normal baru (New Normal) makin sering digaungkan, kasus positif Covid-19 di Indonesia justru mengalami lonjakan drastis selama dua hari berturut-turut.
Bahkan, lonjakan jumlah positif Covid-19 kini mencapai lebih dari seribu orang per hari. Pada Selasa (9/6) mengalami penambahan 1.043 orang, dan mencapai 1.241 orang pada Rabu kemarin (10/6).
Lonjakan kasus Covid-19 itu dinilai sebagai akibat dari terburu-burunya pemerintahan Presiden Joko Widodo mengeluarkan kebijakan transisi menuju era New Normal.
"Saya kira pemerintah terlalu buru-buru mengeluarkan kebijakan transisi atau New Normal. Buktinya, hanya beberapa hari justru lonjakan positif Covid-19 sangat signifikan mencapai 1.043 orang pada Selasa dan 1.241 orang kemarin," ucap pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (11/6).
Sehingga, Saiful memperingatkan pemerintah untuk tidak main-main dengan kesehatan rakyat, dengan mengeluarkan kebijakan yang justru membahayakan nyawa rakyatnya sendiri.
"Pemerintah jangan main-main dengan kesehatan warga, apalagi sangat rentan sekali warga di era New Normal terpapar Covid-19. Aturan yang ada juga jarang ditegakkan, hanya sebagai formalitas saja. Untuk itu saya menekankan batalkan New Normal, dan tegakkan aturan dengan maksimal," tegas Saiful.
Karena, lanjut Saiful, masa transisi menuju New Normal belum saatnya diterapkan di saat kasus positif Covid-19 masih terus bertambah.
Belum saatnya New Normal diterapkan. Karena pemerintah memang belum optimal meminimalkan penyebaran virus Covid-19 di Indonesia, terbukti semakin banyaknya kasus terjangkit di Indonesia," pungkas Saiful. (Rmol)