GELORA.CO - Presiden Brasil Jair Bolsonaro hendak mengikuti jejak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sama seperti Trump, Bolsonaro juga melemparkan tuduhan kepada WHO.
Sebagaimana diketahui, sepekan yang lalu Trump mengumumkan bahwa dirinya memutus hubungan AS dengan badan kesehatan PBB itu, yang disebutnya gagal berbuat banyak untuk memerangi penyebaran awal virus Corona.
"Karena mereka gagal melakukan reformasi yang diminta dan sangat dibutuhkan, kita hari ini akan mengakhiri hubungan kita dengan Organisasi Kesehatan Dunia," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih pada Jumat (29/5) waktu setempat seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (30/5/2020).
Trump mengatakan bahwa AS akan mengalihkan dana yang sebelumnya dialokasikan ke WHO ke lembaga-lembaga lainnya di seluruh dunia yang lebih pantas dan lebih membutuhkan bantuan kesehatan masyarakat.
Trump awalnya membekukan pendanaan untuk WHO April lalu, setelah menuduh badan kesehatan dunia itu melakukan salah urus atas pandemi Corona.
Kemudian 10 hari lalu, dia menuduh WHO menjadi boneka China, dan menyatakan pembekuan dana ke WHO akan bersifat permanen jika badan tersebut tidak melakukan perbaikan besar.
Trump pun kembali menyalahkan China atas pandemi Corona yang telah menewaskan ratusan ribu orang di dunia, termasuk lebih dari 100 ribu orang di AS.
Trump menuding pejabat-pejabat China mengabaikan kewajiban pelaporan mereka ke WHO di awal-awal kemunculan virus Corona.
"Upaya menutup-nutupi virus Wuhan di China memungkinkan penyakit ini menyebar ke seluruh dunia, memicu pandemi global yang menelan nyawa lebih dari 100.000 jiwa Amerika, dan lebih dari satu juta jiwa di seluruh dunia," ujar Trump. (Klaim terakhir itu tidak benar; secara global, ada sekitar 360.000 kematian akibat COVID-19 yang dikonfirmasi).
Keputusan Trump ini merupakan pukulan telak bagi WHO. Soalnya, AS merupakan sumber dukungan finansial terbesar bagi WHO dan keluarnya AS dari badan tersebut diperkirakan akan cukup melemahkan organisasi tersebut. Trump menyebut bahwa AS berkontribusi sekitar US$ 450 juta ke badan dunia tersebut, sementara China memberikan sekitar US$ 40 juta.
Sepekan berlalu, kini Presiden Brasil Jair Bolsonaro tampaknya akan mengikuti jejak Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dengan menuduh WHO memiliki 'bias ideologis'.
"Saya memberitahu Anda sekarang, Amerika Serikat meninggalkan WHO, dan kita sedang mempelajari itu, di masa mendatang. Entah WHO bekerja tanpa bias ideologis, atau kita keluar juga," tegas Bolsonaro kepada wartawan di luar istana kepresidenan Brasil, seperti dilansir AFP, Sabtu (6/6/2020).
Bolsonaro yang terkadang disebut 'Tropical Trump' diketahui meremehkan keseriusan virus Corona, mengkritik langkah 'tetap di rumah' yang diberlakukan otoritas negara bagian di Brasil, dan menggembar-gemborkan efek obat chloroquine dan hydroxychloroquine terhadap virus Corona.
Bolsonaro menyebut bahwa tidaklah kebetulan bahwa beberapa hari usai pengumuman Trump, WHO mengumumkan penangguhan uji coba klinis hydroxychloroquine untuk virus Corona. WHO menghentikan uji coba usai kajian utama membahas kekhawatiran soal keamanan dan efektivitas obat malaria itu dalam mengobati virus Corona.
Dalam komentarnya, Bolsonaro menuduh langkah WHO melanjutkan uji coba itu disebabkan karena organisasi itu telah kehilangan kontribusi tahunan AS sebesar US$ 400 juta. "Trump memangkas dana mereka, dan mereka (WHO-red) mengambil langkah mundur pada segalanya. Chloroquine kembali," ucapnya.
Sejauh ini, Brasil mencatat lebih dari 645 ribu kasus virus Corona, dengan kematian melebihi 35 ribu orang. Jumlah kematian itu menjadikan Brasil sebagai negara ketiga dengan total kematian terbanyak di dunia setelah AS dan Inggris.(dtk)