GELORA.CO – Ketua bidang dakwah DPP Front Santri Indonesia (FSI) Habib Ali Alhinduan menanggapi terkait aksi PDI Perjuangan yang akan memperkarakan pembakaran bendera partainya.
Bendera PDIP diduga dibakar dalam aksi demonstrasi menentang RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) yang dilakukan oleh elemen masyarakat dan umat Islam yang tergabung dalam massa aksi Aliansi Nasional Anti-Komunisme, Rabu(24/6).
Habib Ali mencontohkan soal pembakaran simbol partai waktu dulu saat kepemimpinan Presiden SBY. Disebutkannya bahwa pada aksi massa di Semarang pada tahun 2009, kaos Partai Demokrat dengan gambar Presiden SBY dibakar.
“Waktu itu Pak SBY tidak reaktif. Beliau malah curhat dan curhatannya bikin meleleh,” ujar Habib Ali di Twitternya, Kamis(25/6).
Pengasuh LPD Albahjah IV Kalimantan Barat ini menyatakan kekagumannya atas sosok Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang moderat dan demokratis. Presiden SBY mau menerima kritik meski dirinya berasal dari TNI.
“Kaos partai berlogo Pak SBY dibakar massa di Semarang 2009. Waktu itu Pak SBY tidak reaktif. Malah curhat, dan curhatannya bikin meleleh. Salut untuk Pak SBY yang moderat dan demokratis. Mau menerima kritik meskipun beliau dari TNI,” ungkapnya.
Postingan Habib Ali ini pun menuai dukungan dari pengguna Twitter lainnya.
“Beliau patut dapat gelar Bapak Bangsa..,” posting akun @aryo8**.
Hari ini Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengeluarkan surat perintah harian kepada kadernya di seluruh Indonesia. Megawati menanggapi aksi pembakaran bendera PDIP yang diduga terjadi saat demo Aliansi Nasional Anti-Komunisme di depan gedung DPR/MPR kemarin.
“Betul, ibu ketua umum telah mengeluarkan surat perintah harian,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangannya, Kamis (25/6).
Megawati meminta kader PDIP seluruh Indonesia siap siaga dan mengedepankan proses hukum atas kejadian tersebut. []