GELORA.CO - Ulama dan beberapa organisasi masyarakat (Ormas) meminta agar Presiden Joko Widodo tetap setia sekaligus mematuhi Pancasila dengan menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).
Dalam pernyataan sikap resmi yang diterima oleh redaksi, Sabtu (13/6). Para ulama dan Ormas itu beranggapan, melalui RUU HIP terindikasi adanya upaya kebangkitan paham komunis dan Partai Komunis Indonesia (PKI).
“Mendesak Presiden Joko Widodo untuk mengambil kebijakan dan langkah- langkah nyata yang tegas dan terukur, serta memerintahkan aparat hukum dan keamanan untuk mencegah kebangkitan paham komunis dan PKI,” sebut surat pernyataan sikap tersebut.
Selain itu, para Ulama dan Ormas juga menekankan kewaspadaan kepada fraksi di DPR RI mengingat sejarah yang memilukan dan terkutuk yang dilakukan oleh PKI. Jika nantinya RUU HIP dibahas, agar jangan sampaib mereduksi Pancasila, terutama sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, yang telah dikukuhkan dengan pasal 29 ayat 1 UUD 1945.
“Serta mdwaspadai disingkirkannya peran agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Termasuk mewaspadai adanya indikasi memformalisasi komunisme,” imbau Ulama dan Ormas.
Disisi lain, para Ulama dan Ormas yang menyatakan sikap ini menyerukan tokoh masyarakat, aktivis yang setia pada NKRI serta seluruh elemen masyarakat untuk mewaspadai dan melawan kebangkitan dan gerakan komunis gaya baru yang berusaha bangkit, baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun melalui jalur kekuasaan. []