GELORA.CO - Unggahan dosen FISIP Universitas Indonesia (UI) Ade Armando di akun Facebook pribadinya menghebohkan publik. Pasalnya, pernyataan Ade di akun media sosial tersebut bernada provokatif yang menyinggung Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin.
Ade membenarkan, status di akun Facebook menyebut ormas Islam Muhammadiyah telah menggulirkan wacana pemakzulan Presiden RI dalam hal ini Joko Widodo (Jokowi). Bahkan dia menyebut Din Syamsuddin dengan sebutan yang tidak etis sambil menautkan poster sebuah acara diskusi yang dipelopori Masyarakat Hukum Tata Negara Muhammadiyah (Mahutama).
“Saya menganggap webinar itu benar ada dan isunya memang tentang pemakzulan Presiden. Jadi kalimat saya, bergulir isu pemakzulan Presiden nggak ada yang salah, karena betul ada isu itu dibicarakan,” kata Ade dikonfirmasi, Senin (1/6).
Terkait unggahan statusnya yang mengaitkan dengan ormas Islam Muhammadiyah, lanjut Ade, Muhammadiyah harus bisa menjelaskan soal lembaga Masyarakat Hukum Tata Negara Muhammadiyah (Mahutama). Karena terdapat nama Muhammadiyah.
“Kalau dibaca siapa penyelenggaranya, Masyarakat Hukum Tata Negara Muhammadiyah. Ada beberapa pihak yang mengontak saya dan mengatakan bahwa itu bukan Muhammadiyah. Lah kenapa bisa pakai nama Muhammadiyah kalau begitu?,” cetus Ade.
Mendengar pernyataan Ade, Din Syamsuddin enggan menanggapi cibiran Ade Armando tersebut. Menurutnya, hanya akan merendahkan harkat dan martabatnya, karena telah menanggapi pernyataan yang tidak berdasar dan bernuansa hasutan kebencian itu.
“Maaf saya tidak ada waktu menanggapi pernyataan seperti itu, karena tidak ingin merendahkan derajat dan martabat diri,” ucap Din Syamsuddin.
Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini, justru mendoakan agar Ade Armando mendapatkan hidayah dari Allah SWT untuk kembali ke jalan yang benar.
“Saya berdoa semoga Allah SWT memberi hidayah kepada beliau untuk kembali ke jalan yang benar,” tukas Din. (*)