GELORA.CO - Pemerintah Taiwan memberikan peringatan pada warganya mengenai risiko mengunjungi Hong Kong setelah parlemen China meloloskan UU keamanan nasional.
Pada Selasa (30/6), Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional China telah meloloskan UU keamanan nasional Hong Kong, namun belum mempublikasikan kapan aturan tersebut akan diberlakukan.
Jurubicara kabinet pemerintahan Presiden Tsai Ing-wen, Evian Ting, mengatakan, UU keamanan nasional akan sangat mempengaruhi kebebasan, demokrasi, dan hak asasi manusia di Hong Kong. Sehingga, ia mengatakan, Taiwan akan terus menawarkan bantuan pada orang-orang Hong Kong.
"Langkah ini sangat berdampak pada kebebasan, hak asasi manusia, dan stabilitas masyarakat Hong Kong. Pemerintah dengan keras mengutuknya dan menegaskan kembali dukungannya kepada rakyat Hong Kong ketika mereka mengusahakan demokrasi dan kebebasan," ujar Ting seperti dikutip Reuters.
Lebih lanjut, Ting juga memperingatkan warga Taiwan mengenai risiko mengunjungi Hong Kong karena UU tersebut, meski ia tidak merincinya.
Sebelumnya, Tsai telah menjanjikan langkah-langkah untuk membantu orang-orang Hong Kong yang pergi karena UU keamanan nasional tersebut. Ia juga mengaku sangat kecewa dengan langkah Beijing yang berusaha untuk mengekang Hong Kong.
Kami berharap orang-orang Hong Kong terus mematuhi kebebasan, demokrasi dan hak asasi manusia yang mereka hargai," ucap Tsai.
Pada Rabu (1/7), Taiwan akan meluncurkan kantor khusus yang berfungsi untuk membantu orang-orang yang melarikan diri dari Hong Kong. (Rmol)