GELORA.CO - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo menegur China karena perilaku intimidasi terhadap India selama pertikaian militer di perbatasan yang disengketakan.
Ribuan tentara India dan China saling berhadapan selama berminggu-minggu di tiga atau empat lokasi di Himalaya Barat, setelah pasukan Beijing menyusup ke wilayah India, menurut pejabat keamanan India dan media setempat.
China membantah telah melanggar "Garis Kontrol Aktual" karena perbatasan de facto 3.488 km diketahui. Beijing mengatakan, ada stabilitas di daerah dekat Sungai Galwan dan Danau Pangong Tso di gurun salju terpencil di wilayah Ladakh, India.
Dalam pernyataan yang Departemen Luar Negeri AS rilis, Senin (1/6), Pompeo mengatakan kepada American Enterprise Institute, perpindahan pasukan China ke Garis Kontrol Aktual juga menggemakan perilaku yang sama-sama keras terhadap virus corona baru, Laut China Selatan, dan Hong Kong.
"Ini adalah jenis tindakan yang dilakukan rezim otoriter," katanya seperti dikutip Reuters.
Salah satu pemicu gesekan yang mungkin adalah pembangunan jalan oleh India di dekat Lembah Galwan untuk mempersempit celah dengan jaringan jalan China yang dibangun bertahun-tahun yang lalu, kata pakar militer India dan asing.
China menentang setiap konstruksi India di daerah tersebut, dan mengatakan itu adalah wilayah yang disengketakan.
Ketua Komite Luar Negeri Kongres AS Eliot Engel menyebutkan, China harus menghormati norma dan menggunakan diplomasi untuk menyelesaikan masalah perbatasan dengan India.
"Saya sangat prihatin dengan agresi Tiongkok yang sedang berlangsung di sepanjang Garis Kontrol Aktual," ujarnya.
"China menunjukkan sekali lagi bahwa mereka bersedia menggertak tetangganya daripada menyelesaikan konflik menurut hukum internasional," imbuh dia dalam sebuah pernyataan pada Senin (1/6) seperti dilansir Reuters. (*)