Anwar Abbas Sesalkan Nama Muhammadiyah Diseret ke Diskusi Pemakzulan

Anwar Abbas Sesalkan Nama Muhammadiyah Diseret ke Diskusi Pemakzulan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas ikut mengomentari terkait webinar nasional bertema "Menyoal Kebebasan Berpendapat dan Konstitusionalitas Pemakzulan Presiden di Era Pandemi COVID"-19. Diketahui diskusi seminar online itu diselenggarakan Masyarakat Hukum Tata Negara Muhammadiyah (MAHUTAMA) dan Kolegium Jurist Institute (KJI).

Di webinar itu disebut Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah yang saat ini masih menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsudin hadir menjadi pembicara. Agenda ini menjadi polemik dan berbuntut ancaman somasi kepada dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia, Ade Armando. Unggahan Ade yang mengomentari acara dan Din lewat Facebook dianggap PW Muhammadiyah Jateng adalah penghinaan. 

“Saya tidak keberatan kalau ada orang atau para pihak bicara dan diskusi tentang menyoal kebebasan berpendapat dan konstitusionslitas pemakzulan presiden di era pandemi COVID-19 apalagi di negeri ini kebebasan berbicara dijamin dan dilindungi oleh UU,” kata Anwar melalui pesan tertulis pada Senin 1 Juni 2020.

Ia mengatakan, namun untuk topik yang seperti ini jangan membawa-bawa nama Muhammadiyah karena topik ini menyangkut hal yang  sangat sensitif dan oleh pihak penguasa.

“Dan setahu para pendukung rezim tentu  bisa diartikan bermacam macam sehingga hal demikian bisa merusak  nama baik dan mempersulit posisi Muhammadiyah dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya dengan baik,” ujarnya.

Atas dasar itu ia sangat menyesalkan dan mengimbau para pihak yang akan menyelenggarakan acara seperti ini untuk berkomunikasi dengan pengurus pusat sebelum menggelar acara yang membawa nama Muhammadiyah.

“Kalau akan menyelenggarakan acara yang akan menyeret-nyeret nama Muhammadiyah ke ranah politik semestinya sebelum melaksanakannya hendaknya bertanya dan berkonsultasi dulu dengan pimpinan pusat dan atau pimpinan wilayah Muhammadiyah setempat. Agar hal hal yang akan mengganggu perjalanan dan perjuangan Muhammadiyah kedepannya akan bisa dijauhi dan dihindari,” katanya.[viva]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita