GELORA.CO - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, dalam membangun Jakarta ia tak mau seakan-akan paling mengetahui semuanya. Untuk itu, ia mengajak orang-orang di luar pemerintahan untuk berkolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta dalam merumuskan sebuah kebijakan di ibu kota.
Anies menyakini, dalam membangun Jakarta harus dengan cara kolaborasi dan gotong royong.
"Pemerintah gak boleh sok tahu. Pemerintah ya dengerin nasihat yang berpengalaman, dari yang berpengetahuan, dan nasihat dari yang memahami aspek teknis," ujar Anies dalam Webinar IDN Times bertajuk 'Ramai-ramai Bersepeda di Era Pandemik', Rabu (17/6) malam.
Sebagai contoh, kata Anies, dalam membuat kebijakan terkait jalur sepeda Pemprov DKI Jakarta berkomunikasi dengan Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ), dan Komunitas Bike to Work.
Menurut Anies, orang-orang yang di luar pemerintahan seperti komunitas tersebut memiliki ide, nasihat, tapi tak punya kewenangan dan fiskal. Sedangkan pemerintah berwenang membuat kebijakan dan memiliki fiskal.
"Kami punya kewenangan, punya fiskal tapi minim ide dan kreativitas. Kalau itu bisa join, that will be great," ujar Anies.
Anies mengatakan, Pemprov DKI Jakarta sangat ingin mendapat masukan dari pengalaman orang-orang di pemerintahan mengenai apa yang dibutuhkan ibu kota. Sebab, bila pemerintah membuat kebijakan sendiri, maka belum tentu sesuai dengan kebutuhan dan tantangan di masa depan.
"Karena itu pendekatannya kolaborasi," jelas Anies.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 2014-2016 ini pun mengapresiasi pihak-pihak yang telah memulai penggunaan sepeda sebagai alat transportasi. Sebab, ia melihat masih banyak orang yang menggunakan sepeda hanya sebagai alat berolahraga.
"Tapi sebagai alat transportasi belum, ini yang musti kita dorong. Di Jakarta yang saya lihat sepeda sebagai alat olahraga, digunakan saat liburan," ujar Anies. (*)