GELORA.CO - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dikabarkan akan maju kembali dalam Pemilihan Presiden 2024. Isu tersebut pun banyak ditanggapi oleh berbagai kalangan di tanah air. Berbagai kalangan menilai, nama Anies Baswedan dan Sandiaga Uno disebutkan masih menjadi kandidat terkuat dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, memprediksi Prabowo akan sulit menang jika maju dalam Pilpres 2024. "Ya mengagetkan juga kalau Beliau (Prabowo) 2024 mau maju lagi. Tapi kalau prediksi saya sih akan sulit menang. Sulit ya, bukan nggak mungkin," ujar Hendri di Jakarta, Minggu (14/6/2020).
Hendri menyarankan agar Prabowo mempertimbangkan calon lain yang lebih muda dan berada di lingkarannya untuk maju, seperti Sandiaga Uno. "Menurut saya, itu hak beliau untuk maju, silakan aja. Kalau menang kalah kan Pak Prabowo punya hitungannya lah.Tapi alangkah baiknya beliau juga mempersiapkan kader yang lebih muda," ungkapnya.
"Kan ada Sandiaga Uno di Gerindra, kalau harus dari Gerindra," tegas Hendri menambahkan.
Tak Dukung Prabowo
Sementara itu, PKS yang pada 2014 dan 2019 selalu berada di front terdepan mendukung Prabowo, kini enggan mendukung kembali mantan Panglima Kostrad itu. Alih-alih mendukung Prabowo, PKS memilih mengajukan kadernya sendiri sebagai capres.
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, mengatakan, partainya tak mempermasalahkan rencana Prabowo untuk maju lagi dalam kontestasi pemilihan presiden.
Menurutnya, selama Prabowo masih memenuhi persyaratan sebagai capres, tak ada salahnya maju kembali. Apalagi, kata dia, setiap orang memiliki hak untuk membangun bangsa.
Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun, mengatakan elektabilitas mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno akan meningkat jika nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tak masuk bursa kandidat calon pada Pilpres 2024.
Berdasarkan hasil surveinya beberapa waktu lalu terhadap 22 nama tokoh yang tidak mencantumkan nama Prabowo, nama Anies Baswedan meraih suara tertinggi dengan 18 persen suara. Kemudian disusul Sandiaga Uno dengan 17,7 persen suara.
"Sehingga, kesimpulannya kalau Prabowo maju, itu suara Sandiaga menjadi agak rendah. Namun, begitu tak ada Prabowo, maka suara responden sebagian besar beralih ke Sandiaga," ujar Rico di Jakarta,
Menurut Rico, meski Anies menempati urutan pertama, namun sebagian besar pemilih Prabowo akan beralih ke Sandiaga.
Anies Sosok Kuat
Disisi lain, sosok Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, disebutkan kian diperhitungkan dalam kontestasi Pilpres 2024.
Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, mengatakan, Anies masih dianggap kuat lantaran saat ini tengah mengisi jabatan publik. Terlebih Gubernur DKI ini kerap kali membuat program yang sifatnya terobosan.
"Program-programnya banyak yang sifatnya terobosan, walaupun terkadang tak disukai oleh pemerintah pusat dan lawan politiknya," ungkap Ujang di Jakarta, Minggu (14/6/2020).
Bahkan, Ujang menyebut program kerja Anies lebih maju dari yang dilakukan pemerintah pusat dan memiliki inisiatif yang baik.
Sehingga menurutnya, untuk menjaga elektabilitas tersebut, Ujang menyarankan agar Anies dapat terus bekerja dengan baik dan maksimal.
"Karena yang akan dinilai dari seorang pejabat itu soal kinerjanya. Jika kinerjanya baik, otomatis elektabilitas akan mengikuti. Namum jika kinerjanya amburadul, maka akan tersandung-sandung," pungkas Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini. []